$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

Fadli Zon Khawatirkan Nasib TMII, Dulu Diurus Keluarga Soeharto, Kini Diambil Paksa Presiden Jokowi

INDONESIAKININEWS.COM -  Setelah lama diam, Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon kembali bersuara. Ia mengkritisi pengelolaam TMII yang dulu ...


INDONESIAKININEWS.COM - Setelah lama diam, Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon kembali bersuara. Ia mengkritisi pengelolaam TMII yang dulu diurus keluarga Soeharto kini diambil alih Presiden Jokowi.
 
Mantan Wakil Ketua DPR RI ini khawatir, jangan sampai pengambilalihan TMII itu menjurus pada upaya menjual aset negara untuk bayar utang.

Atas pemahaman itulah, Fadli Zon melontarkan kritikan tajam terhadap pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi.

Kali ini, Fadli menyoroti soal pemerintah mengambil 'paksa' pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). 

Sebelumnya TMII dikelola oleh Yayasan Harapan Kita yang merupakan yayasan milik keluarga Soeharto.

Pengelolaan TMII oleh keluarga Soeharto tersebut, berlangsung selama 44 tahun lamanya.

Mungkin karena dalam rentang waktu tersebut pengelolaan TMII tak produktif untuk negara, sehingga akhirnya diambil alih oleh pemerintah.

Salah satu tujuan pengambilalihan TMII itu, adalah bisa lebih berkontribusi pada keuangan negara.

Pengambilalihan TMII oleh pemerintahan Jokowi itu tertuang dalam Peraturan Presiden No. 19 Tahun 2021 tentang Pengelolaan TMII.

Menanggapi hal itu, Fadli Zon menyebut jangan sampai TMII ini nantinya dijual untuk membayar hutang negara.

"Jangan sampai TMII dijual juga untuk bayar utang," ucap Fadli Zon pada akun cuitannya, @FadliZon, Rabu (7/4/2021).
 
Diketahui, pemerintah akan membentuk tim transisi untuk masa peralihan pengolaaan TMII tersebut.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan pemerintah memberi waktu tiga bulan bagi Yayasan Harapan Kita untuk memberi laporan pengelolaan TMII.

"Dalam waktu tiga bulan pengelola yang ada sekarang ini harus memberikan laporan pengelolaan kepada tim transisi."

"Dan, kemudian pengelolaan selanjutnya akan dibahas oleh tim transisi," ucap Pratikno, dikutip tayangan konferensi pers YouTube Kementerian Sekretariat Negara, Rabu 7 April 2021.

Adapun, tugas tim transisi yakni memikirkan inovasi manajemen yang lebih baik demi kesejahteraan para karyawan TMII.

Lebih lanjut, Pratikno menerangkan operasional TMII tak berubah akibat proses pengambil alihan ini.

Para karyawan TMII akan tetap bekerja seperti biasanya.

"Dalam masa transisi, Taman Mini Indonesia Indah tetap beroperasi seperti biasanya."

"Para staf tetap bekerja setiap harinya, tetap mendapatkan hak keuangan dan fasilitas seperti biasanya. Tidak ada yang berubah," terang Mensetneg.

Pemerintah berharap pengelolaan TMII nantinya akan lebih baik dan berkontribusi pada keuangan negara.

"Ini akan bisa dikelola dengan baik dan memberi manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat dan kontribusi negara. Terutama sekali, konstribusi keuangan," lanjutnya.

Selain itu, TMII diharapkan bisa menjadi taman dengan standar internasional.

"Bisa menjadi culturul theme park yang berstandar internasional. Ini yang kita harapkan bisa menjadi jendela Indonesia di mata internasional," pungkasnya.

Kabag Humas TMII: Temuan BPK Itu Tidak Identik dengan Tindak Penyelewengan Ataupun Korupsi

Pemerintah melalui Kementerian Sekretariat Negara telah resmi mengambilalih penguasaan dan hak kelola atas Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dari Yayasan Harapan Kita.

Salah satu alasan pengambilalihan yaitu hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada 2020, yang merekomendasikan TMII memerlukan sistem tata kelola yang lebih baik dari Kemensetneg.

Kabag Humas Badan Pelaksana Pengelola TMII Adi Widodo memastikan, temuan-temuan BPK tersebut tidak identik dengan tindak penyelewengan ataupun korupsi.

"Bahwa yang dimaksud dalam temuan-temuan BPK itu tidak identik dengan tindak penyelewengan ataupun tindak korupsi, bukan (seperti itu)," ujar Adi kepada Tribunnews.com di kantornya, TMII, Jakarta, Kamis 8 April 2021.

Adi menjelaskan, temuan BPK ada dikarenakan TMII menggunakan sistem keuangan yang berbeda dengan departemen pemeriksa keuangan tersebut.

"Kita menggunakan sistem keuangan yang berbeda dengan departemen (BPK). Katakanlah ada istilah-istilah yang berbeda," kata dia.

Perbedaan sistem keuangan tersebut terdapat pada istilah accounting yang digunakan.

Dalam membayar para mitra yang menampilkan pertunjukan, TMII menyebut bayaran kepada para mitra tersebut dengan istilah bantuan atau uang transport.

Sementara dalam sistem accounting BPK, istilah uang transport tersebut diterjemahkan sebagai donatur.

"Misal mitra kita main (tampil) di luar bayarannya Rp 7,5 juta. Kemudian dengan kita, dengan Rp 5 juta mereka mau. Kemudian istilah dalam pembayaran kami, kita tidak menyebut itu honor. Yang kita gunakan adalah istilah bantuan transport misalkan," kata dia.

"Rupanya istilah bantuan ini kan pemahamannya berbeda setelah accounting. Bantuan itu disebut BPK donatur, sehingga kaitannya dengan besarnya pajak yang harus ditanggung," sambung Adi.

Menurut Adi, perbedaan sistem keuangan antara BPK dan TMII ini merupakan penyebab adanya temuan dalam hasil audit 2020.

"Ini adalah penggunaan-penggunaan istilah yang mungkin berbeda secara accounting antara TMII dengan yang diterapkan oleh BPK," kata dia.

"Daftar Isi Pelaksanaan Anggaran (DIPA) juga berbeda, mata anggaran juga jelas berbeda. Kita selama ini mengikuti apa yang diarahkan dan disarankan oleh BPK," ujar Adi. (Tribunnews.com/Shella/Lusius Genik)


Name

Baerita,2,Berita,23964,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,1000,Kesehatan,29,Nasional,23000,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: Fadli Zon Khawatirkan Nasib TMII, Dulu Diurus Keluarga Soeharto, Kini Diambil Paksa Presiden Jokowi
Fadli Zon Khawatirkan Nasib TMII, Dulu Diurus Keluarga Soeharto, Kini Diambil Paksa Presiden Jokowi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNVfuigZ4JgEgMWyVVrpd4szNUPGn3UWUVXmC4h79bZ_O8YsNuIc0_5H9En6tuX03yh-bt5vB4CVq-f6brrUwT-s6qd-VyZuQtvthmgiFZ4kJF6WDf2wWVLjqN0rRXMmiYiZJ726ntR1s/w640-h356/Screenshot_2021-04-11-09-19-07-73.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNVfuigZ4JgEgMWyVVrpd4szNUPGn3UWUVXmC4h79bZ_O8YsNuIc0_5H9En6tuX03yh-bt5vB4CVq-f6brrUwT-s6qd-VyZuQtvthmgiFZ4kJF6WDf2wWVLjqN0rRXMmiYiZJ726ntR1s/s72-w640-c-h356/Screenshot_2021-04-11-09-19-07-73.jpg
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2021/04/fadli-zon-khawatirkan-nasib-tmii-dulu.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2021/04/fadli-zon-khawatirkan-nasib-tmii-dulu.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy