INDONESIAKININEWS.COM - Daftar dosa Munarman dibongkar oleh pegiat media sosial, Denny Siregar. Dari menjadi aktivis HTI, mempertontonkan t...
INDONESIAKININEWS.COM - Daftar dosa Munarman dibongkar oleh pegiat media sosial, Denny Siregar. Dari menjadi aktivis HTI, mempertontonkan tindak kekerasan di depan publik, hingga diduga andil dalam terorisme Indonesia.
Ada yang bilang, sosok Munarman, Sekretaris Umum eks Front Pembela Islam (FPI) berbeda jauh dengan masa-masa dahulu. Sebagaimana dicatat oleh VOI, pria kelahiran Palembang, 16 September 1968 itu sudah berkecimpung dengan dunia aktivisme mulai dari YLBHI hingga Kontras. Saat itu citranya terbentuk sebagai aktivis pembela hak sipil yang antimiliterisme dan kekerasan.
Namun, citra itu segera berubah ketika Insiden Monas–penyerangan FPI terhadap Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) terjadi. Munarman yang menjabat sebagai Panglima Komando Laskar Islam dinyatakan terbukti andil memukuli dan mengintimidasi massa AKKBB.
Perubahan Munarman yang sebelumnya sohor dengan sikapnya nan egaliter dan nasionalis, mengundang banyak pertanyaan. Sahabat Munarman, Unggul menyatakan di Kompas.com, perubahan itu sebenarnya hanya akal-akalan media massa saja yang cenderung memojokkannya. Sebaliknya, ia merasakan tak ada perubahan sikap dari suami Ana Noviana tersebut.
Lepas dari pembelaan sahabatnya, Munarman memang telah menunjukkan sikap barunya sejak ia mengklaim berhijrah ke forum-forum umat Islam. Adalah Ustaz Abu Bakar Ba’asyir, pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia, salah satu tokoh yang membuat ia kian kepincut pada pengajaran Islam.
“Ada waktu itu LBH membela Ustaz Abu Bakar Ba’asyir, di situ saya melihat banyak kesesuaian sikap dan pernyataan dari beliau. Apa yang dia ucapkan dan tindakannya selisihnya sedikit. Konsekuensi seperti itu yang saya lakukan ketika melakukan lompatan (hijrah),” ujarnya.
“Naksirnya” ia pada Ba’asyir diikuti dengan kedekatan Munarman pada pentolan FPI, Rizieq Shihab. Masih dari sumber yang sama, hubungan Munarman dan FPI berawal ketika gabungan laskar ormas Islam mengawal aksi penolakan harga kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Munarman sempat diproses hukum bersama Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dan dikurung di sel yang bersebelahan selama sembilan bulan hingga dipindah ke lapas terbuka. Dari situlah, ia belajar banyak aspek ilmu keagamaan dari Rizieq, mulai dari tata cara salat hingga pemikiran dan perbedaan mazhab.
Ideologi Rizieq pun menginspirasi Munarman. Ia menyebut Rizieq sebagai sosok yang nasionalis. “Dari pidato HRS soal revolusi akhlak dalam perspektif Pancasila. Pemikiran tengahnya ada di situ, beliau tidak ekstrem. Secara ideologi sebetulnya beliau tidak ekstrem, dia itu azwaja, memang tengah kalau dalam perspektif ilmu sosial,” kata Munarman lagi.
Dosa-dosa Munarman dibongkar Denny Siregar
Pegiat media sosial, Denny Siregar dalam videonya di kanal Youtube Cokro TV, 22 Desember 2020, membongkar sejumlah kelakuan Munarman di masa lalu berdasarkan jejak digitalnya. Video bertajuk “Denny Siregar: DOSA-DOSA MUNARMAN” tersebut diketahui, Munarman sempat diduga terlibat ormas Islam yang telah dilarang pemerintah, yakni Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Selain itu, kata Denny, Munarman juga pernah dilaporkan ke Polda Bali tahun 2017 lalu oleh masyarakat Lintas Agama di Bali
Munarman, lanjut Denny, juga pernah mempertontonkan aksi kekerasan di depan publik dengan menyiram secangkir teh ke wajah Thamrin Amal Tomagola, Sosiolog dari UI, pada 2013 silam di acara pagi TV One.
“Sayangnya, Thamrin Amal Tomagola tidak mau menuntut Munarman karena kekerasan terhadap dia. Mungkin karena takut melihat Munarman dengan laskar FPI di belakangnya,” tuturnya, dinukil dari Makassar Terkini.
Dalam video yang sama, Denny juga menerangkan, Munarman pernah masuk penjara di Depok pada 2007 lantaran menyerang seseorang dan membawa senjata api.
“Dan Munarman bilang kalau anggota FPI tidak pernah membawa senjata api? Ah, Munarman ngibulnya keterlaluan. Jejak digital enggak pernah bohong,” ungkapnya.
Tak hanya itu, kata Denny, pada 2015 silam juga pernah beredar foto dan video di media sosial yang memperlihatkan Munarman berbaiat ke jaringan teroris internasional, ISIS. Berikutnya, ia juga disebut-sebut hadir dalam baiat anggota ISIS di Makassar yang berlanjut dengan bom gereja katedral.
Berangkat dari situlah, sambungnya, Munarman sejatinya adalah orang yang punya ideologi militan untuk mendirikan negara agama di atas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Denny Siregar pun menilai, aparat kepolisian sudah seharusnya menangkap Munarman.
“Ini seharusnya sudah lama menjadi bahan kepolisian untuk menangkap Munarman sebagai salah satu dalang permasalahan intoleransi dan radikalisme di negeri ini,” pungkasnya.
S:Mata Mata Politik
