$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

TERKUAK Kelompok yang Tuding Penyerangan di Mabes Polri & Bom B*nuh Diri di Makassar Hanya Rekayasa

INDONESIAKININEWS.COM -  Kepolisian angkat bicara mengenai teror bom yang terjadi di Gereja Katedral Makassar dan penyerangan di Mabes Polri...



INDONESIAKININEWS.COM - Kepolisian angkat bicara mengenai teror bom yang terjadi di Gereja Katedral Makassar dan penyerangan di Mabes Polri, yang dituding hanyalah rekayasa belaka.

Tak tinggal diam mengenai tudingan tersebut, Polri pun membeber kelompok-kelompok yang menyebarkan informasi mengenai serangkatan teror tersebut merupakan rekayasa.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, melalui Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan ada sekelompok orang yang menganggap insiden kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dan penyerangan terduga teroris di Mabes Polri adalah rekayasa.

Awalnya, Rusdi menjelaskan bahwa upaya Polri dalam penanggulangan teroris tidaklah mudah.

Pasalnya, banyak opini sesat yang berkembang terkait berbagai isu mengenai terorisme tersebut.

"Ada beberapa hal yang tentunya perlu kita cermati dalam penanggulangan terorisme ini. Yang pertama adalah gerakan radikal yang ada sebagian masih tidak percaya.

 Atau sebagian sengaja tidak percaya. 

Ini masih terjadi di masyarakat," kata Rusdi dalam diskusi daring, Minggu (4/4/2021), dilansir dari Tribunnews.com.

Ia kemudian mencontohkan sekelompok orang yang tak percaya dan menuding insiden bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dan penyerangan terduga teroris di Mabes Polri adalah rekayasa.

"Bahkan ada yang berpendapat bahwa kasus Makassar terus kemudian juga penembakan di Mabes Polri itu rekayasa kata mereka," ujar dia.

Ia menuturkan opini ketidakpercayaan ini membuat masyarakat menjadi bingung dalam menilai informasi.

Hal ini yang juga tengah dihadapi oleh Polri dalam penindakan terorisme.

"Masih ada kelompok-kelompok seperti itu yang tidak percaya dan sengaja memang membuat masyarakat jadi bingung.

 Ini realitas yang perlu kita hadapi bersama," tukas dia.
 
Polri Ungkap Paham Radikalisme Mulai Banyak Disebar di Media Sosial

Brigjen Rusdi Hartono juga menyampaikan penularan paham radikalisme mulai banyak disebar melalui platform di media sosial.

"Jadi sebenarnya yang perlu kita cermati bersama bahwa sekarang penularan daripada paham-paham itu. 

Itu banyak menggunakan internet ataupun media sosial yang sekarang banyak digunakan oleh masyarakat," kata Brigjen Rusdi dalam diskusi daring, Minggu (4/4/2021).

Ia pun menjelaskan bahwa pengguna internet Indonesia telah mencapai 73.3 persen dari populasi.

Jumlah itu setara dengan 202 juta lebih pengguna internet warga Indonesia yang telah bisa mengakses internet.

"Begitu banyaknya ini tentunya membutuhkan masyarakat yang harus bisa memilih dan memilah konten-konten mana itu yang benar, konten-konten mana yang menyesatkan," ungkap dia.

Atas dasar itu, Rusdi menyampaikan peran masyarakat untuk memilih sebuah informasi menjadi penting.

Hal itu agar masyarakat tidak mudahkan disesatkan informasi ataupun ajaran yang tidak benar.=====

"Jika tentunya masyarakat hanya pintar memilih dia tidak akan tersesat. 

Tapi lain halnya jika masyarakat tidak mampu memilah sehingga dia pun akan disesatkan dengan konten konten yg dia baca, dia dengar, dan dia lihat di media sosial," jelas dia.
 
Rusdi kemudian mencontohkan kasus penyerangan terduga teroris Zakiah Aini dengan senjata airgun di Mabes Polri.

Dia menduga pelaku menerima ajaran yang salah dari internet.

"Ketika kita bicara bahwa ZA melakukan sendiri adalah dimungkinkan apa yang didapat oleh ZA yang dipahami dari ZA itu bersumber dari internet.

 Itu bersumber dari media sosial yang sekarang berkembamg luar biasa di tengah tengah masyarakat," ujar dia.

"Karena 21 jam sebelum kejadian, tersangka ZA ini memposting di instagramnya bendera ISIS dan juga tentang perjuangan dalam berjihad," sambungnya.

Oleh sebab itu, kata dia, masalah ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dan institusi Polri untuk dapat menyajikan informasi yang resmi dan terpercaya.

"Tantangan ke depan bagaimana masyarakat ini diberikan informasi yang resmi dan terpercaya, tentunya melalui aparat pemerintah."

"Polri telah berusaha bagaimana memberikan informasi yang resmi yang terpercaya ini dengan yang namanya kegiatan polisi virtual," tukas dia.

Kelompok Teror Sudah Menyasar Anak Muda

Rusdi Hartono uga menyampaikan kelompok atau jaringan teroris yang berada di Indonesia mulai menyasar anak muda untuk bergabung sebagai anggota.

"Realitasnya bagaimana tantangan ke depan kelompok teror sudah menyasar anak muda."

"Ini jelas sekali ini perlu kita antisipasi kelompok-kelompok teror sekarang telah menyusur daripada anak-anak muda di negeri ini," kata Brigjen Rusdi.

Dijelaskan Rusdi, satu di antara kasus yang terbaru adalah insiden bom bunuh diri di Katedral Makassar dan penyerangan terduga teroris ZA di Mabes Polri.

Pelaku kedua aksi kejahatan itu sama-sama masih muda.

Atas dasar itu, kata Rusdi, diperlukan persatuan dari kelompok moderat untuk dapat melawan narasi ataupun ajaran yang dapat mengarah terhadap tindak pidana teroris.

"Tidak kalah pentingnya dengan situasi kekinian Polri melihat pentingnya persatuan dari kelompok-kelompok moderat, jika tidak bersatu kelompok moderat ini maka kelompok kecil-kecil itu akan menguasai narasi sehingga akan membentuk opini publik yang sangat menyesatkan," ujar dia.

Polri juga mengajak masyarakat bersama-sama melawan dan menghentikan penyebaran paham terorisme di Indonesia.

"Ini perlu sekali karena permasalahan terorisme tidak masalah yang enteng."

"Tetapi masalah yang kompleks sehingga penyelesaiannya bisa melalui bagaimana potensi potensi sumber daya anak bangsa ini bergerak bersama untuk sama-sama menghadapi daripada pemahamanan maupun aksi teror yang terjadi di tanah air," kata dia. (*)

S: Tribunnews


Name

Baerita,2,Berita,23963,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,999,Kesehatan,29,Nasional,23000,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: TERKUAK Kelompok yang Tuding Penyerangan di Mabes Polri & Bom B*nuh Diri di Makassar Hanya Rekayasa
TERKUAK Kelompok yang Tuding Penyerangan di Mabes Polri & Bom B*nuh Diri di Makassar Hanya Rekayasa
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFn-NguQWsFvz8ssasZDHPpG7kJYHgJrYe0pF9CqxNQS4UaDDNio6ftNvcRmZs4-q-JZep7mcE8xwxt4DH7u4Y0sy8oVtRcsk4eTSDyRhRmjZlJ3JOYYZO2Om3wcd9a__eJH7CD9jhQCc/w640-h346/Screenshot_2021-04-06-15-06-13-74.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFn-NguQWsFvz8ssasZDHPpG7kJYHgJrYe0pF9CqxNQS4UaDDNio6ftNvcRmZs4-q-JZep7mcE8xwxt4DH7u4Y0sy8oVtRcsk4eTSDyRhRmjZlJ3JOYYZO2Om3wcd9a__eJH7CD9jhQCc/s72-w640-c-h346/Screenshot_2021-04-06-15-06-13-74.jpg
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2021/04/terkuak-kelompok-yang-tuding.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2021/04/terkuak-kelompok-yang-tuding.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy