INDONESIAKININEWS.COM - Ferdinand Hutahaean mengomentari soal Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT)...
INDONESIAKININEWS.COM - Ferdinand Hutahaean mengomentari soal Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mantan politisi Partai Demokrat itu mengomentari singkat bahwa penangkapan itu adalah OTT yang receh.
Katanya, ia malah berfokus pada jidat Novi Rahman Hidayat yang memiliki dua bulatan berwarna hitam.
“OTT Receh!! Saya malah lebih tertarik melihat jidatnya, kok seperti habis kejedut ya?” kata Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter-nya pada Senin, 10 Maret 2022.
Sebelumnya, Novi Rahman Hidayat diamankan tim Satuan Tugas (Satgas) KPK pada Senin dini hari, 10 Mei 2021.
Dilansir dari Detik News, Novi diamankan bersama sejumlah orang lainnya terkait kasus dugaan suap jual-beli jabatan di lingkungan Pemkab Nganjuk.
Di dalam OTT itu, KPK juga menyita uang ratusan juta rupiah.
Rombongan tim Bareskrim Mabes Polri melakukan penyegelan pada Minggu, 9 Mei 2021, sekitar pukul 23.00 WIB.
Kini, status Novi pun masih sebagai terperiksa. KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum pihak-pihak yang terjerat OTT tersebut.
Novi sendiri merupakan Bupati Nganjuk dengan masa bakti 2018-2023. Pada Pilkada Nganjuk, Novi berpasangan dengan Marhaen Djumadi dan diusung oleh PKB, PDIP dan Hanura.
Novi-Marhaen memenangkan kontestasi dengan meraup 303.192 suara atau 54,5 persen mengalahkan rival-rivalnya yakni Siti Nurhayati-Bimantoro Wiyono dan Desy Natalia Widya-Ainul Yakin.
Pada Senin 24 September 2018, Novi Rahman Hidayat dan Marhaen dilantik Gubernur Jatim Soekarwo di Gedung Grahadi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk.
Dihimpun dari situs Komisi Pemilihan Umum (KPU), Novi Rahman Hidayat juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPW PKB Jawa Timur periode 2021-2026.
S:Makassar terkini