$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

Qodari: Konflik Edy Rahmayadi Dengan Bobby Nasution, Mengingatkan Bibit Waluyu dan Jokowi

INDONESIAKININEWS.COM -  Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dengan Menantu Jokowi Walikota Medan Bobby Nasution beberapa waktu lalu ada s...



INDONESIAKININEWS.COM - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dengan Menantu Jokowi Walikota Medan Bobby Nasution beberapa waktu lalu ada sedikit perseteruan.

Hal itu langsung mendapat komentar dari Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari.

Qodari melihat konflik antara kedua kepala daerah itu akan berlangsung panjang dan besar.

Adanya konflik tersebut meningatkan Qodari, konflik pada pertengahan tahun 2011 antara Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyu dengan Walikota Solo Joko Widodo (Jokowi).
 
Menurut Qodari setidaknya, ada tiga hal konflik dari dua kepala daerah tersebut.

Pertama, perbedaan basis konstituen. Edy datang dari kelompok konstituen yang berbeda dengan Bobby.

Hal itu tercermin dari arahnya lebih kepada konstituen yang sama dengan Ustadz Abdul Somad (UAS).

"Edy dulu kampanye Pilgub dengan dukungan Ustadz Abdul Somad, seperti halnya UAS dukung Akhyar Nasution dalam Pilwako Kota Medan, di Desember 2020 yang lalu. Bedanya, Edy berhasil mengalahkan Djarot Saiful Hidayat.

 Sedangkan Akhyar dikalahkan Bobby Nasution. Jadi konstituennya itu memang kira-kira beda lah," kata Qodari melalui keterangannya, Senin (10/5/2021).

Kedua, perbedaan latar belakang. Adanya perbedaan latar belakang antara Edy dan Bobby sehingga mempengaruhi konsep, cara atau gaya kepemimpinan dan pendekatan berbeda dalam menjalankan pemerintahan.

Edy sebagaimana diketahui memiliki latar belakang militer, mantan Pangkostrad, sementara Bobby dari kalangan sipil.

Lanjut Qodari, konflik Edy dengan Bobby mengingatkan dirinya dengan konflik pada pertengahan tahun 2011 antara Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyu dengan Walikota Solo Joko Widodo (Jokowi).
 
Menurutnya, kala itu Bibit menyebut Jokowi ‘bodoh’ karena menolak rencana pembangunan mal di atas lahan bangunan kuno bekas Pabrik Es Saripetojo yang berlokasi di Purwosari, Laweyan Solo.

“Terus terang saya lihat Pak Edy ini perseteruan dengan Mas Bobby itu teringat dengan Pak Bibit Waluyo.

 Dulu Gubernur Jawa Tengah yang pernah berseteru dan menyebut Pak Jokowi bodoh ketika itu, Pak Jokowi adalah Walikota Solo, kebetulan memang latar belakang Pak Edy ini mirip banget dengan Pak Bibit, sama-sama militer, sama-sama pernah menjadi Panglima Kostrad. Bibit berseteru dengan Jokowi. Mirip Edy vs Bobby sekarang ini,” ujar Qodari.

Ketiga, ada nuansa kompetisi terselubung. Qodari memprediksi perseteruan akan panjang karena selain beda konstituen, Edy bisa saja melihat Bobby sebagai lawan potensial untuk masa jabatan kedua di Pilgub Sumut 2024.

"Jadi memang dalam konteks ini keputusan-keputusan kebijakan publik itu menjadi lebih rumit karena bisa jadi bersinggungan dengan analisa atau kalkulasi politik lah katakanlah begitu, ke depan, perseteruan akan panjang karena selain beda konstituen, Edy bisa saja melihat Bobby sebagai lawan potensial untuk masa jabatan kedua di Pilgub Sumut 2024," ucapnya.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pun merespons protes Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Foto: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pun merespons protes Wali Kota Medan Bobby Nasution. (Diskominfo Sumut)

Selain itu, menurut Qodari fenomena perselisihan antara kepala daerah bukan hal yang baru.

Contoh wilayah lain yang bersitegang yaitu Provinsi Lampung, yakni Gubernur Ridho Ficardo berselisih dengan Walikota Bandar Lampung Herman Hasanusi.

Qodari berharap, nuansa kompetisi pilkada jangan sampai mengganggu kebijakan publik.

Untuk itu pihak Edy maupun Bobby harus menurunkan ego masing-masing dan berpikir untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas.
 
“Justru kepentingan masyarakat itu hemat saya harus menjadi titik temu antara keduanya,’’ pungkas Qodari.

Diketahui, hubungan Edy dan Bobby merenggang diawali dari persoalan kawasan Kesawan City Walk yang terletak di pusat Kota Medan.

Ada sejumlah bangunan bersejarah, seperti Rumah Tjong A Fie hingga Gedung London Sumatera, yang ada di sekitar Kesawan City Walk, Jalan Ahmad Yani, Medan.

Keberadaan kawasan wisata kuliner di Kesawan ini menjadi salah satu program andalan Wali Kota Medan Bobby Nasution dan selalu ramai sejak mulai diluncurkan.

Keramaian, batasan jam tutup serta pemberlakuan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) saat pandemi Corona menjadi pemicu Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi geram.

Setelah Kesawan City Walk, perseteruan kembali mencuat.

Edy Rahmayadi
Foto: Edy Rahmayadi (Tribun Jateng)

Hal itu bermula saat Bobby memprotes Edy karena menganggap Pemerintah Sumatera Utara tidak melakukan koordinasi dengan pihak Kota Medan soal lokasi karantina WNI yang baru tiba dari luar negeri di Medan.

Bobby menyebut lokasi karantina WNI itu tersebar di lima hotel dan beberapa kantor milik Pemprov Sumut yang ada di Medan. Dia menilai harusnya Pemprov Sumut memberi tahu Pemko Medan soal lokasi karantina itu.

Menantu Presiden Disarankan 'Tanya Tuhan' oleh Gubernur Sumut, Begini Respon Bobby Nasution

Menantu Presiden Joko Widodo mendapat jawaban menohok dari Gubernur Sumatera Utara.

Diketahui Edy Rahmayadi di minta penjelasan soal tempat karantina terkait mudik oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Namun jawaban Gubernur Edy Rahmayadi malah menyarankan untuk tanya Tuhan.

Pernyataan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang meminta Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memberi penjelasan lebih lanjut mengenai lokasi yang dijadikan tempat isolasi selama masa larangan mudik lebaran, menimbulkan polemik.

Pasalnya, Gubernur Edy Rahmayadi menilai penanganan Covid-19 merupakan kerja tim (team work).

Karena itu, Edy Rahmayadi merasa heran jika Bobby Nasution tidak mengetahui lokasi tempat isolasi selama masa larangan mudik ini.

Menanggapi hal ini, Bobby Nasution mengatakan informasi yang ia butuhkan adalah untuk masyarakat Kota Medan.

Bobby Nasution dan istri Kahiyang Ayu putri Jokowi
Foto: Bobby Nasution dan istri Kahiyang Ayu putri Jokowi (Instagram @bobbynst)

“Tugas kami Pemko Medan adalah untuk menginformasikan kepada masyarakat, utamanya kondisi perkembangan penanganan Covid-19," ujar Bobby Nasution kepada wartawan, Kamis (6/5/2021).

Menantu Presiden Jokowi itu menekankan, dirinya butuh kejelasan mengenai karantina di hotel-hotel yang ada di Kota Medan.

"Kami ingin kejelasan, alangkah baiknya jika ada kejelasan, karantina di hotel yang ada di Kota Medan itu teknisnya bagaimana,” katanya.

Menurut Bobby, dirinya masih tidak mengetahui teknis karantina yang dilakukan.

Seperti jika WNI yang masuk ke Sumut lewat Kota Medan adalah warga Mebidangro, atau warga dari daerah lainnya, apakah tetap dikarantina di hotel yang ada di Medan atau tidak.

"Itu jadi PR yang harusnya bisa diselesaikan bersama jika ada koordinasi yang baik dengan Pemprovsu," tuturnya.

Terlebih, kata dia, jika sampai ada warga Medan atau warga lain yang menginap di hotel yang ternyata dijadikan lokasi karantina, kemudian terjadi pembauran saat sahur atau buka puasa.

“Yang dari Mebidangro, apakah dikembalikan ke daerahnya untuk karantina, atau bagaimana? Kami perlu tahu hal seperti itu.

Terlebih banyak masyarakat Medan yang tidak tahu ada hotel yang dijadikan lokasi karantina. Kalau ada yang menginap di situ, atau sahur, buka bersama kan jadi masalah baru itu. Kalau dikoordinasikan kan kami bisa antisipasi,” katanya..

Bobby menegaskan bahwa pihaknya ingin membantu Gubernur Edy Rahmayadi agar penanganan Covid-19 di Sumut bisa dimaksimalkan.

“Bukan mau apa-apa, kami mau bantu. Izinkanlah kami terlibat untuk membantu, menjaga prokes dan mendata.

Jika tidak susah nanti. Bayangkan andai satu hotel ada 100 WNI, masing-masing ada keluarga datang dua orang, sudah ratusan di situ.

Petugas itu tidak tahu. Maka kami ingin kirim personel untuk membantu, itu saja,” ucapnya.

Bobby mengatakan, awalnya dirinya dapat info bahwa tidak ada hotel di Medan yang dijadikan lokasi karantina.

“Kami langsung dengar via telepon dengan Pak Gubernur dan Dinkes katanya per 1 Mei tidak ada lokasi karantina di Medan.

Ternyata setelah kami cek ada. Sekali lagi kami sampaikan kami ingin membantu penanganan Covid-19,” pungkas Bobby.

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi melontarkan statemen menohok ketika ditanya mengenai komentar Wali Kota Medan Bobby Nasution soal masalah lokasi karantina warga negara Indonesia yang datang dari luar negeri.

Menurut Edy Rahmayadi, Bobby Nasution terlalu mengada-ada.

Padahal, kata Edy, baik Satgas Covid-19 Sumut maupun Satgas Covid-19 Kota Medan merupakan tim yang sejak setahun terakhir selalu berkoordinasi, sama-sama bertugas dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona di wilayah Sumut.

Jadi, kata Edy, dia menganggap ketidaktahuan Bobby tersebut tidak mendasar sama sekali.

"Tanya sama dia (Bobby) dilibatkan atau tidak? Itu kan team work, satu tim. Salah besar berarti dia," tegas mantan Pangkostrad itu, Kamis (6/5/2021).

Menurut Edy, penanganan virus corona di Sumut merupakan tugas semua elemen kepala daerah.

Bukan menjadi kewenangan masing-masing pemerintah kabupaten maupun pemerintah kota, termasuk dirinya, selaku Gubernur Sumut dan Kasatgas Covid-19 Sumut.

"Bukan tidak dilibatkan. Ini kan satu tim, kerjaan bukan sendiri-sendiri. Tim," ucapnya.

Bila Bobby tetap mengaku tidak tahu akan hal tersebut, maka Edy menyarankan agar menantu Presiden RI Joko Widodo itu menanyakan langsung kepada Tuhan.

"Kalau tidak tahu, tanya Tuhan Yang Maha Tahu," ujar Edy usai salat zuhur berjamaah di Masjid Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Medan.

 S:Suara


Name

Baerita,2,Berita,23964,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,1000,Kesehatan,29,Nasional,23000,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: Qodari: Konflik Edy Rahmayadi Dengan Bobby Nasution, Mengingatkan Bibit Waluyu dan Jokowi
Qodari: Konflik Edy Rahmayadi Dengan Bobby Nasution, Mengingatkan Bibit Waluyu dan Jokowi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgSUv5MJ3EvYv7VEhQOTqvQHzVe1uymj2tpaUegZ_PN7FEy-Y_9atp5KEAXQktDTSeiwbwEuMJfzbqlBCIRcL4fUanQXn-gg_CsAlwe98gjkBPnwNYkIrtVdEfNgUfTAngwv-fNVy38C0/w640-h362/Screenshot_2021-05-10-21-07-12-96.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgSUv5MJ3EvYv7VEhQOTqvQHzVe1uymj2tpaUegZ_PN7FEy-Y_9atp5KEAXQktDTSeiwbwEuMJfzbqlBCIRcL4fUanQXn-gg_CsAlwe98gjkBPnwNYkIrtVdEfNgUfTAngwv-fNVy38C0/s72-w640-c-h362/Screenshot_2021-05-10-21-07-12-96.jpg
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2021/05/qodari-konflik-edy-rahmayadi-dengan.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2021/05/qodari-konflik-edy-rahmayadi-dengan.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy