$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

Puan Sedang Mendidik Ganjar: “Pemimpin Itu Di Baliho, Bukan Di Sosmed”. Paham Ya!!!

INDONESIAKININEWS.COM -  Jika pemenang Pilpres ditentukan dari banyaknya dan besarnya baliho, sudah bisa dipastikan Puan Maharani yang jadi ...



INDONESIAKININEWS.COM - Jika pemenang Pilpres ditentukan dari banyaknya dan besarnya baliho, sudah bisa dipastikan Puan Maharani yang jadi Presidennya. Wakil Presidennya Airlangga Hartarto. Lha gimana, 2 orang ini balihonya kececeran di mana-mana dalam ukuran yang sangat besar.

Sudah ada banyak baliho baik Puan maupun Airlangga yang saya jumpai saat saya menunaikan tugas literasi berkunjung ke sekolah-sekolah di Denpasar, Badung, Tabanan dan Gianyar. Bertebaran di beberapa titik dengan ukuran segede gaban. Mantap betul dah pokoknya. Saya cuma senyum-senyum sendiri melihatnya.

Segeli itu jugalah saya menanggapi sikap gerombolan sebelah yang sudah bisa dipastikan bakalan nyinyir. Gerombolan orang-orang tak bermutu yang selalu mempermasalahkan hal-hal tak penting yang tidak substansial. Efek kalah Pilpres kalah adu ide, gagasan dan prestasi.


 
Semalam dalam tayangan di TV saya melihat Haikal Hassan bicara panjang lebar tentang baliho Puan maupun Airlangga sebagai sesuatu yang tidak peka, tidak etis sampai tidak punya nurani. Seandainya saat itu saya diberi kesempatan menanggapi Haikal Hassan, tanggapan saya cukup sebuah kalimat sederhana.

“Ente gaya-gaya ngomongin soal nurani. Emangnya ente punya nurani??? Sebab bagi saya simple saja. Orang yang tega memainkan politik identitas memakai isu SARA untuk menyerang rival politiknya sudah jelas tak punya nurani. Jadi sebelum ngablak sok bijak membahas nurani orang lain, silakan berkaca pada diri sendiri dulu, dirimu punya nurani atau tidak.” Colek Haikal Hassan.

Tapi di artikel kali ini saya tidak sedang membahas tentang itu. Saya justru akan fokus pada Mbak Puan yang bagi saya sedang mendegragasi dirinya sendiri. Begini penjelasannya.

Sejak dulu sudah terbaca dengan jelas anggapan masyarakat jika Puan Maharani adalah politikus yang mendompleng nama besar kakeknya dan ibunya. Ada juga yang tidak suka karena mempermasalahkan gender Puan, ke-PDIP-an Puan, sampai ketidakbecusan Puan yang dianggap tidak punya prestasi apa-apa selama ini, menteri gagal, tak bekerja, menteri titipan, dan masih ada banyak lagi alasan-alasan lainnya, termasuk ketidaksukaan secara pribadi. Padahal kenal Puan juga kagak.

Tapi jujur saat itu pendapat saya tidak sama dengan anggapan kebanyakan warga. Di mata saya, sekalipun memang ada unsur Puan mendompleng nama besar Presiden Soekarno dan Presiden Megawati, tapi saya melihat Puan bisa kerja kok. Semua tugas-tugas yang dibebankan padanya diselesaikan Puan tanpa banyak bicara. Dalam diam dia bekerja dan beres.

Padahal saat Puan menjadi Menko (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan RI) juga bukanlah hal yang mudah. Karena tugas Puan selaku Menko saat itu adalah menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan Kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan. Total ada 8 kementerian yang menjadi tanggung jawab Puan untuk dikoordinasi (Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Cukup banyak dan cukup rumit tentunya.


 
Perhelatan Asian Games 2018 Jakarta Palembang bisa berjalan dengan meriah dan lancar salah satunya juga berkat koordinasi tangan dingin Puan sekalipun Puan tak pernah tampil heboh berapi-api pintar bicara enerjik ke sana ke mari. Saya sama sekali tak ada masalah dengan itu. Penilaian saya tetap positif pada Puan sekalipun banyak yang menilai Puan secara negatif.

Bahkan jika seandainya dulu cawapres Jokowi adalah Mbak Puan, sayapun lebih bisa menerimanya daripada Pak Ma’ruf Amin yang sampai sekarang cuma ngurusin syariah. Itulah penilaian jujur saya tentang Puan. Tapi, sejujur itu jugalah saya menyatakan tidak menyukai baliho-baliho Puan yang bertebaran di mana-mana dalam ukuran kalap segede gambreng.

Ketidaksukaan saya tentang baliho Puan ini berkaitan dengan sikap Puan saat menyindir Ganjar Pranowo. Puan mengatakan seharusnya sosok pemimpin tak hanya eksis di sosmed, melainkan di lapangan.

Meski sindiran ini tak jelas ditujukan secara spesifik pada Ganjar, tapi kita bisa menilai dengan sendirinya sindiran itu ditujukan kepada siapa mengingat saat pertemuan kader PDIP yang diadakan di Semarang itu cuma Ganjar seorang yang tidak diundang. Padahal Semarang yang berada di Jawa Tengah sudah jelas daerah pemerintahan di mana Ganjar mengabdi sebagai Gubernur Jateng sampai sekarang.

Di bagian inilah saya melihat Puan sedang mendegradasi dirinya sendiri dengan sikap yang tidak sepantasnya. Terlepas sindiran Puan pada Ganjar itu mungkin dilontarkan gara-gara ada konflik internal partai yang tidak kita mengerti, yang jelas cara Puan yang dulunya menyindir Ganjar tapi sekarang justru Puanlah yang melakukan hal serupa malah lebih parah dari Ganjar membuat saya jadi berpikir ulang tentang tuan putri yang satu ini.

Bagaikan Haikal Hassan yang bicara tentang nurani padahal kelakuannya selama ini justru tak punya nurani, seperti itu jugalah kali ini saya melihat Puan yang dulunya menyindir Ganjar tapi sekarang justru melakukan hal yang lebih kalap dari Ganjar.

Akhirnya saya bisa mengambil kesimpulan. Jika diperhadapkan pada 2 pilihan antara Puan dan Ganjar, saya sudah tahu harus berdiri di sebelah yang mana.

Silakan klik link berikut untuk bisa mendapatkan artikel-artikel saya yang lainnya


S: Seword


Name

Baerita,2,Berita,23964,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,1000,Kesehatan,29,Nasional,23000,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: Puan Sedang Mendidik Ganjar: “Pemimpin Itu Di Baliho, Bukan Di Sosmed”. Paham Ya!!!
Puan Sedang Mendidik Ganjar: “Pemimpin Itu Di Baliho, Bukan Di Sosmed”. Paham Ya!!!
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgam7-oGtQpGkbnlunLfbspPWwc3684zhwG8ROvRJFl05CpOiF5XG2Exb9mG2O6wMdZQ5BqLTLWNQ14FVTzbz7z18oWSgIhvHdlDA1mO3RmZgvXECTMVMScjSTd9Sb5hcr_GbOe_7eQZLQ/w640-h354/Screenshot_2021-08-11-18-28-59-77.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgam7-oGtQpGkbnlunLfbspPWwc3684zhwG8ROvRJFl05CpOiF5XG2Exb9mG2O6wMdZQ5BqLTLWNQ14FVTzbz7z18oWSgIhvHdlDA1mO3RmZgvXECTMVMScjSTd9Sb5hcr_GbOe_7eQZLQ/s72-w640-c-h354/Screenshot_2021-08-11-18-28-59-77.jpg
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2021/08/puan-sedang-mendidik-ganjar-pemimpin.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2021/08/puan-sedang-mendidik-ganjar-pemimpin.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy