INDONESIAKININEWS.COM - Ferdinand Hutahaean menanggapi kabar bahwa sumber dana Taliban berasal dari opium hingga sumbangan dari negara asin...
INDONESIAKININEWS.COM - Ferdinand Hutahaean menanggapi kabar bahwa sumber dana Taliban berasal dari opium hingga sumbangan dari negara asing.
Bagi Ferdinand, penjualan opium menandakan Taliban menhalalkan apa yang sebenarnya haram.
“Ketika uang haram pun jadi halal. Jangan heran, taliban dan kelompok sejenis adalah PEMEGANG HAK PATEN HALAL HARAM,” kata Ferdinand Hutahaean, Rabu 18 Agustus 2021.
Sebelumnya diberitakan, Taliban dikenal sebagai kelompok militan bersenjata di Afghanistan yang amat kaya.
Mengutip Tempo.co dari The Conversation, berdasarkan tahun fiskal Maret 2020, Taliban diperkirakan memiliki pundi-pundi US$ 1,6 miliar, seperlima dari pendapatan pemerintah Afghanistan US$ 5,55 miliar selama periode yang sama.
Berikut sumber pendapatan Taliban:
1. Narkotika menghasilkan US$ 416 juta
Afghanistan menyumbang sekitar 84 persen dari produksi opium global selama 2015-2020, menurut laporan Perserikatan Bangsa-bangsa 2020.
Taliban menguasai sebagian besar wilayah penghasil opium, sehingga mereka mendapat sebagian besar keuntungan dari penjualan obat-obatan terlarang itu. Kelompok tersebut juga mengenakan pajak 10 persen untuk setiap mata rantai dalam rantai produksi obat, menurut laporan tahun 2008 dari Unit Penelitian dan Evaluasi Afghanistan, sebuah organisasi penelitian independen di Kabul. Namun Taliban berulang kali membantah terlibat dalam perdagangan opium.
2. Sektor pertambangan menghasilkan US$ 400 juta hingga US$ 464 juta
Perusahaan penambang bijih besi, marmer, tembaga, emas, seng dan logam lainnya baik skala besar maupun kecil, membayar kepada militan Taliban agar dapat menjalankan bisnis. Jika tidak memberi upeti, Taliban mengancam akan membunuh.
Menurut Komisi Batu dan Pertambangan Taliban, atau Da Dabaro Comisyoon, kelompok tersebut menghasilkan US$ 400 juta per tahun dari penambangan. NATO memperkirakan angka itu lebih tinggi, yaitu US$ 464 juta, naik dibandingkan 2016 yaitu US$ 35 juta.
3. Pemerasan dan pajak sebesar US$ 160 juta
Taliban mengenakan pajak terhadap perorangan dan industri yang berada di bawah wilayah kekuasaan mereka. Taliban bahkan mengeluarkan kwitansi resmi pembayaran pajak.Industri yang dikenakan pajak termasuk operasi pertambangan, media, telekomunikasi dan proyek pembangunan yang didanai oleh bantuan internasional.
Pajak didasarkan pada hukum Islam yang disebut ushr. Besarnya adalah 10 persen untuk pajak pertanian dan zakat mal yang dihitung dari kekayaan sebesar 2,5 persen.
4. Sumbangan amal sebesar US$ 240 juta
Taliban menerima sumbangan rahasia dari donor swasta dan lembaga internasional di seluruh dunia.
Banyak sumbangan Taliban berasal dari badan amal dan perwalian swasta yang berlokasi di negara-negara Teluk Persia, sebuah wilayah yang secara historis bersimpati pada pemberontakan agama kelompok itu. Sumbangan tersebut bertambah hingga sekitar US$ 150 juta hingga US$ 200 juta setiap tahun, menurut Pusat Penelitian dan Studi Kebijakan Afghanistan.
Sumbangan juga berasal dari warga negara Arab Saudi, Pakistan, Iran dan beberapa negara Teluk Persia yang membantu membiayai Taliban. Diperkirakan jumlah sumbangan mencapai US$ 60 juta per tahun untuk Jaringan Haqqani yang berafiliasi dengan Taliban, menurut badan kontraterorisme Amerika.
5. Ekspor diperkirakan menyumbang pendapatan US$ 240 juta
Pendapatan dari sektor impor impor mencapai US$ 240 juta. Taliban mengimpor dan mengekspor berbagai barang konsumsi sehari-hari, menurut Dewan Keamanan PBB. Afiliasi bisnis yang terkenal termasuk multinasional Noorzai Brothers Limited, yang mengimpor suku cadang mobil dan menjual kendaraan rakitan dan suku cadang mobil.
Pendapatan bersih Taliban dari ekspor diperkirakan mencapai US$240 juta per tahun. Angka ini termasuk ekspor opium dan mineral yang dijarah sehingga kemungkinan ada kesalahan penghitungan dengan pendapatan obat-obatan dan pertambangan.
6. Real estate menghasilkan US$ 80 juta
Taliban memiliki real estate di Afghanistan, Pakistan dan kemungkinan negara lain, menurut Mullah Yaqoob, anak dari tokoh spiritual Taliban, Mullah Mohammad Omar. Yaqoob mengatakan pendapatan real estate tahunan adalah US$ 80 juta.
7. Sumbangan dari negara lain.
Menurut BBC berdasarkan sebuah laporan rahasia CIA, pada 2008 diperkirakan Taliban telah menerima US$ 106 juta dari sumber-sumber asing terutama dari negara-negara Teluk.
S:Netralnews