INDONESIAKININEWS.COM - Lembaga Warkop DKI akhirnya memutuskan untuk menutup jalan bagi Warkopi terkait kisruh yang terjadi. Keputusan ters...
Keputusan tersebut dibuat setelah tidak adanya itikad baik dari pihak Warkopi terhadap Lembaga Warkop DKI.
Masalah ini mencuat ke publik setelah 3 orang pria yang menamakan grupnya sebagai Warkopi viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Ketiganya disebut-sebut mirip dengan grup legendaris Warkop DKI.
Perseteruan antara Warkopi dan Lembaga Warkop DKI berbuntut pada pelarangan penggunaan nama Warkopi.
Pihak Warkopi diminta untuk mengganti nama Warkopi dalam waktu tujuh hari ke depan.
Pihak Warkopi juga dilarang keras menirukan karakter Dono, Kasino, dan Indro dalam setiap konten yang dibuat.
Indro Warkop menjelaskan dalam jumpa pers sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari ANTARA bahwa antara pihak Lembaga Warkop DKI dan Warkopi sudah tidak ada pembicaraan lagi.
"Sekarang Lembaga Warkop DKI menyatakan sudah sulit ada pembicaraan apapun dan secara tegas Lembaga Warkop tidak mengizinkan (penggunaan nama Warkopi), tidak ada lagi pembicaraan mengenai Haki ini," ucap Indro.
Pelarangan yang berkaitan dengan Warkop DKI karena saat ini pihaknya sedang menjalankan kontrak eksklusif dengan PT Falcon, sehingga merek tersebut hanya boleh digunakan pihaknya.
Indro juga memberi pesan kepada ketiga orang yang tergabung dalam Warkopi agar berkarya sesuai jati diri.
Ia juga memberi pesan menohok bahwa tidak ada pelawak peniru yang akan mendulang kesuksesan.
"Percayalah kalian harus jadi diri sendiri, nggak ada yang meniru itu yang bisa bertahan, nggak ada dalam sejarah lawak yang meniru terus sukses. Berkaryalah, kalian kan kan suka bercandaan, itu bisa jadi. Kebetulan Anda melangkah dengan hal yang salah," ujarnya.
Hana, anak dari Kasino sebagai Ketua Lembaga Warkop DKI mengatakan pihaknya saat ini belum mengambil jalur hukum.
Ia dan pihaknya akan menyelesaikan masalah tersebut lewat jalur kekeluargaan.
Ia menunggu itikad baik dari pihak Warkopi untuk menyelesaikan masalah tersebut secara baik-baik.
"Sampai sekarang kita masih mendiskusikan secara kekeluargaan, tapi belum tahu kalau masih terus bergulir masalahnya," ujar Hana.
s: pikiran-rakyat.com
