INDONESIAKININEWS.COM - Mantan komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai diisukan dijemput paksa polisi sete...
INDONESIAKININEWS.COM - Mantan komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai diisukan dijemput paksa polisi setelah fitnah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam informasi yang beredar, penjemputan paksa Natalius Pigai oleh polisi diwarnai dengan isak tangis keluarga.
Informasi tersebut diketahui pertama kali diunggah oleh kanal YouTube Teropong Istana dengan judul, "AKIBAT FITNAH JOKOWI NATALIUS PIGAI KENAK BATUNYA ~ BERITA TERBARU" pada Senin, 4 Oktober 2021.
Hingga saat artikel ini ditulis, video tersebut sudah ditonton 24.626 kali dan disukai 238 kali.
Pada thumbnail video, terlihat potret Natalius Pigai tengah dikelilingi oleh sejumlah anggota kepolisian.
"LANGSUNG DIJEMPUT PAKSA
TANGIS KELUARGA PECAH, POLISI TANGKAP NATALIUS PIGAI," tulis narasi pada thumbnail video, sebagaimana dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Teropong Istana pada Rabu, 6 Oktober 2021.
Thumbnail video yang mengatakan Natalius Pigai dijemput paksa polisi akibat fitnah Jokowi Tangkapan Layar YouTube Teropong Nusantara
Namun setelah ditelusuri SeputarTangsel.com, klaim yang mengatakan bahwa Natalius Pigai dijemput paksa polisi akibat fitnah Jokowi adalah tidak benar.
Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid terkait hal tersebut.
Di dalam video berdurasi 10 menit 16 detik itu, tidak terkandung informasi seperti apa yang diklaim pada judul.
Video tersebut hanya berisi cuplikan pernyataan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono ketika Natalius Pigai menjadi korban rasisme dari status Ambroncius Nababan di media sosial.
Nama Natalius Pigai memang tengah santer dibicarakan publik setelah dirinya menyebut orang-orang Jawa Tengah, Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak dapat dipercaya di akun Twitter pribadinya @NataliusPigai2.
Menurut Pigai, keduanya telah merampok kekayaan dan membunuh orang-orang Papua.
Akibat cuitannya, pria kelahiran 45 tahun silam itu dituduh rasis dan dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (Baranusa) Adi Kurniawan.
Lihat artikel asli
S: Seputar Tangsel