INDONESIAKININEWS.COM - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean ikut menyoroti musibah banjir yang baru-baru ini terjadi di DK...
INDONESIAKININEWS.COM - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean ikut menyoroti musibah banjir yang baru-baru ini terjadi di DKI Jakarta.
Ferdinand Hutahaean berpendapat bahwa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kurang responsif mengenai penderitaan rakyat ibu kota yang kerap terendam banjir.
"Terendam warganya, cengar cengir gubernurnya," ucap Ferdinand Hutahaean dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @FerdinandHaean3.
Cuitan Ferdinand Hutahaean yang menyoroti sejumlah wilayah di DKI Jakarta kembali alami kebanjiran. Tangkap layar Twitter.com/@FerdinandHaean3.
Sorotan yang diberikan Ferdinand Hutahaean tersebut disampaikan setelah ia menerima laporan dari salah satu warganet dengan akun @wild***.
Warganet tersebut melaporkan bahwa banjir melanda di Jalan Kemang Utara, Jakarta Selatan (Jaksel), dengan mengunggah foto dari BPBD DKI Jakarta.
Diketahui sebelumnya, BPBD DKI Jakarta mencatat banjir dan evaluasi di wilayah Ibu Kota kembali bertambah menjadi 91 titik pada Senin, 8 November 2021 pagi tadi.
"Informasi saat ini ada 91 RT atau 0,299 persen dari 30.470 RT yang ada di DKI Jakarta," ujar Kepala Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, M Insyaf dikutip dari PMJ News.
Lebih lanjut Insaf menjelaskan, bahwa titik banjir paling banyak ditemukan di wilayah Jakarta Timur, yakni sebanyak 70 titik. Bahkan di Kelurahan Cawang ketinggian air mencapai 2,6 meter.
Sementara itu di Jakarta Selatan, bencana banjir terdapat di 21 RT yang mana titik banjir tertinggi terdapat di Kelurahan Pejaten Timur yaitu mencapai 2,7 meter.
Bencana di sejumlah titik di DKI Jakarta tersebut dikabarkan terjadi karena luapan Kali Ciliwung dan curah hujan tinggi beberapa hari terakhir.
"Kelurahan Pejaten Timur ketinggiannya 270 cm dengan jumlah 5 RT. Penyebabnya adalah luapan Kali Ciliwung dan curah hujan tinggi," ucapnya.
Untuk diketahui, saat ini sebanyak 182 warga atau 56 KK memilih bermukim di dalam pengungsian yang tersebar di 7 titik di 4 kelurahan.***
S:PikiranRakyat