INDONESIAKININEWS.COM - Akhirnya Reuni 212 tidak jadi digelar di Monas, di Balai Kota Aja Gimana? Adalah Sekjen PA 212 Bernard Abdul Jabbar...
Adalah Sekjen PA 212 Bernard Abdul Jabbar yang memastikan Reuni 212 akan digelar pada Desember mendatang, tapi dia mengatakan acara Reuni itu tidak akan digelar di Monas.
"Untuk kegiatan Reuni 212 Desember nanti insyaallah akan tetap digelar walaupun kita tahu bahwa Monas belum dibuka untuk umum," kata Bernard.
Bernard mengatakan teknis acara saat ini masih dibicarakan oleh panitia PA 212. Tapi yang pasti dia mengatakan tempat acara itu tidak lagi di Monas. "Untuk kegiatan seperti apa yang akan kita lakukan pada reuni nanti sedang kita bicarakan bagaimana formatnya, di mana tempatnya, dan bagaimana acaranya secara substansinya akan kita laksanakan, walaupun tempatnya tidak di Monas," kata Bernard.
Sebelumnya Ketum PA 212 Slamet Ma'arif juga menyampaikan Reuni 212 akan tetap digelar. Dia mengatakan pihaknya akan melakukan konferensi pers terkait acara itu.
"Saya tegaskan insyaallah reuni 212 akan tetap kami laksanakan dengan mempertimbangkan tempat dan bentuk acaranya. Sampai saat ini kami masih terus meminta masukan dari para ulama dan tokoh serta pihak-pihak lainnya tentang tempat dan bentuk acara. Insyaallah pekan depan kita akan jumpa pers terkait pelaksanaan reuni," kata Slamet.
Mungkin saat ini mereka sedang bingung. Bisa dikatakan dengan Monas yang belum dibuka dan potensi diberi izin sangat kecil, PA 212 pasti pusing tujuh keliling mencari lokasi alternatif. Di mana lagi cari tempat yang seluas Monas dan gratis? Sebenarnya bukan masalah Monas dibuka atau gak, yang menjadi faktor penting adalah gratis atau tidak.
Sesekali, gengsian dikit dong, bikin acara di stadion kek. Kalau bisa bikin acara di Stadion JIS yang kabarnya sudah mau selesai, sekalian undang Anies untuk meresmikan JIS dan membuka acara reuni 212. Kan, satu kelompok. PA 212 dukung Anies dan Anies berhasil jadi gubernur berkat kelompok ini.
Kalau tidak sanggup, ya apa boleh buat. Lebih baik bikin reuni 212 di rumah masing-masing saja secara virtual. Tidak bikin macet, dan kita pun tidak akan permasalahkan. Mau reuni sampai 7 bulan pun tak masalah karena tidak mengganggu publik dan lalu lintas.
Sebenarnya reuni 212 ini merupakan semacam pengkondisian agar kelompok mereka dianggap masih eksis dan banyak massa. Ini penting karena kita tahu, kelompok ini tak murni lagi soal agama, tapi sudah berpolitik. Mereka ini secara tidak langsung menjadi alat tekanan politik bagi sekelompok orang.
Kalau bahasa kasarnya, mereka ingin agar tetap bisa dimanfaatkan secara politik. Bela agama itu cuma kedok. Isi dalamnya adalah kepentingan politik sekelompok orang. Jadi ini penting agar sekelompok orang ini melihat bahwa PA 212 masih eksis dan punya massa. Soalnya, kalau sampai ketahuan melempem, maka mereka akan terkucilkan di tahun 2024 nanti. Meski mereka ini cuma hiasan bikin semak, mereka mau ikut partisipasi dalam dukung-mendukung capres. Dan satu lagi faktor terpenting, kalau mereka banyak massa, bakal dilirik untuk berbagai aksi, artinya logistik turun. Sudah tahu, kan logistik apa yang dimaksud?
Tak usah percayalah kalau mereka menggunakan agama. Mereka ini hanya berpolitik dengan menggunakan agama sebagai tamengnya. Munafiknya mereka tergambar jelas di wajah mereka. Keberadaannya mereka ini bikin malu Indonesia.
Kalau mau reuni, silakan reuni di restoran atau hall layaknya alumni sekolah reuni. Atau reuni sambil camping di gunung. Jangan semak-semakin Monas dan ganggu pengguna jalan. Atau sewa tempat tertutup. Keluar modal dong, jangan low class banget mau yang gratisan dengan logistik nasi bungkus doang. Sesekali makanannya dari hotel berbintang dan minumnya jus melon premium dari Jepang.
Jadi penasaran, kita-kita lokasi alternatif apa yang akan mereka bidik? Pulau reklamasi? Gak mungkin. Monas juga tak mungkin. Di kebun? Hahaha. Atau rame-rame sewa sampan bikin reuni di tengah laut? Di balai kota? Boleh juga ini. Atau reuni saja di rumah dinas Anies. Siapa tahu habis acara reuni, dijamu Anies makan malam enak. Kapan lagi bisa makan enak.
Bagaimana menurut Anda?
S:Xhardy
