INDONESIAKININEWS.COM - Gibran Rakabuming Raka putra sulung Presiden Jokowi yang sekaligus Wali Kota Solo ini memang kerap mencuri perhatia...
Termasuk hal-hal yang terbilang sederhana, semisal mengganti foto profile di akun sosial medianya. Jika ditanya awak media soal foto yang dimaksud jawaban Gibran juga santai saja. Tak punya maksud apa-apa, biasa saja.
Nah, kiranya itu juga berlaku ketika baru-baru ini yang bersangkutan menampilkan foto profile bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di foto tersebut nampak Gibran dan Ganjar sedang bersepeda.
Foto keduanya diketahui saat mengikuti serangkaian acara Tour de Borobudur dan Solo sebagai tuan rumahnya. Seperti yang diberitakan oleh rekan media sebagai berikut.
Kota Surakarta menjadi titik mulai acara bersepeda tahunan Tour de Borobudur yang ke 21, Sabtu (6/11). Acara tersebut merupakan ajang olahraga bagi gowes-er atau pesepeda dari Benteng Vastenburg, Solo menuju Candi Borobudur, Magelang.
Sebagai tuan rumah, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka turut hadir. Ia mengaku baru pertama kali mengayuh sepeda dalam rangka olahraga.
Bahkan, ia tak mempersiapkan apa pun. Ia menuturkan, bahwa sepeda yang digunakannya merupakan pinjaman dari Ganjar.
"Ini baru pertama saya sepedaan, saya ndak ada persiapan apa-apa, hanya mendampingi pak Ganjar saja. Sepeda saja saya nggak punya, ini dipinjemi pak Ganjar," katanya Gibran yang menggowes Specialized .
Sepeda yang dikayuh oleh Gibran itu bermerek Specialized berjenis hybrid city bikes.
Gibran mengaku senang pasalnya ajang tersebut memberikan dorongan bagi Kota Solo untuk bangkit di tengah pandemi.
"Senang karena menjadi pilihan untuk titik star event sport tourism Jawa Tengah. Ajang Tour de Borobudur bisa menjadi dorongan bagi Kota Solo untuk bangkit pasca pandemi," tuturnya.
Ia berharap, seiring dengan berjalannya program vaksinasi COVID-19 dan angka vaksin yang tinggi, warga dapat kembali beraktivitas, salah satunya dengan gowes.
"Ini akan menjadi trigger untuk pemulihan ekonomi dan wisata di Solo. Nanti akan banyak acara serupa seperti seni, budaya yang akan digelar di sini," katanya.
Nah, kembali ke soal foto profile kiranya Gibran tentu saja memiliki alasan menggunakannya di akun sosmednya, mengingat moment tepat.
Tapi namanya juga persepsi masyarakat ya sah-sah saja jika kemudian menghubungkannya dan menyeretnya ke ranah politik.
Padahal sudah sering diakui Gibran Rakabuming Raka jika Pak Ganjar Pranowo itu adalah Gubernurnya atau dengan kata lain pimpinannya di wilayah Jateng. Maka sebagai bentuk penghormatan ia kerap menampilkan foto berdua di akun sosmednya di saat-saat tertentu.
Kendati demikian tetap saja warganet kerap menghubungkan dengan situasi politik di 2024 nanti.
Memang jika dipahami secara harfiah wajar Gibran bersikap demikian terhadap Gubernur Ganjar Pranowo lagi pula secara probadi keduanya juga diketahui memiliki hubungan emotional yang cukup intens dan tinggi.
Beberapa kali Gibran terlihat memberikan semiotika politik yang cenderung condong ke Ganjar jika konteksnya calon presiden.
Pasalnya pada saat dulu peristiwa Ganjar tak diundang oleh Puan Maharani, di konsolidasi persiapan menghadapi Pemilu 2024 di Kota Semarang, Puan menyindir Ganjar dengan sebutan "pemimpin sosmed" .
Dan kemudian Gibran satu-satunya yang terlihat membela Ganjar Pranowo, dalam suatu kesempatan ketika diminta tanggapannya oleh awak media. Gibran tegas mengatakan sosmed di jaman sekarang penting.
Jadi kembali perlu digaris bawahi Gibran satu-satunya tokoh yang berani bicara dan menanggapi statement Puan.
Lantas tak lama ketika sedang masih hangat-hangatnya peristiwa yang sita perhatian rakyat itu, secara tiba-tiba foto profile akun sosial media Gibran menampilkan sosok dirinya dan Ganjar Pranowo. Terang saja membuat media heboh. Lantas dikait-kaitkan dengan arus dukungan Gibran kepada Ganjar.
Well, apapun itu di masa yang akan datang terutama 2024 nanti, Gibran bisa menjadi salah satu trend setter politik Indonesia dari jalur anak-anak muda.
Cukup menarik, sebab Gibran ini diketahui juga suka memainkan simbol, mirip bapaknya, ya rata-rata orang Solo dan tokoh Jawa pada umumnya selalu menampilkan sisi simbolik dan itu menambah unik. Masyarakat diajak berpikir dan bermain menghubungkan titik satu ke titik yang lainnya.
Jadi ada sisi seni dan entertaint. Serupa gocekan bola dan tiki-taka sebelum akhirnya menjebol gawang lawan dengan cara yang tak terduga dan mematikan.
Lagi pula tak ada yang keliru juga jika Ganjar Pranowo Capres di 2024 seperti keinginan rakyat. Toh faktanya elektabilitasnya sejauh ini tertinggi bukan? Itu tanda jika ada rakyat yang menghendaki.
Kecuali kalau elektabilitas cuma nol koma atau satu koma sekian-sekian doang, tapi bergaya seolah paling tinggi dan dikehendaki rakyat mayoritas, itu baru namanya kebacut. Butuh cermin besar.
Demikian, salam
S: anton cahya
