INDONESIAKININEWS.COM - Aneh tapi nyata, pemberitaan soal ledakan bom di dekat rumah orangtua Veronica Koman tidak "mengguncang"....
Soal ledakan bom ini diungkap jurnalis independet dari media asing Al Jazeera. Dia mengabarkan sebuah bom telah meledak di depan rumah orangtua Aktivis kemerdekaan Papua, Veronica Koman.
Jurnalis Al Jazeera, Febriana Firdaus pada Senin, 8 November 2021, mengatakan jika bom yang meledak tidak hanya menakut-nakuti Veronica Koman dan keluarganya, tetapi para aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dan jurnalis yang bekerja dalam masalah Papua Barat.
Tangkap layar dari akun twitter.com @febrofirdaus
"Bom yang meledak di depan rumah orangtua @VeronicaKoman bukan hanya menakut-nakuti Vero+keluarga, tapi semua aktivis HAM dan jurnalis yang bekerja dalam masalah Papua Barat," kata Febriana Firdaus melalui akun Twitter pribadinya seperti yang dilihat pada Senin, 8 November 2021.
Dengan kejadian tersebut Febriana Firdaus meminta Presiden Joko Widodo dan Polri mengusut tuntas peristiwa tersebut.
"Memanggil @jokowi dan Polri untuk menginvestigasi kasus tersebut," katanya lagi.
Jika kasus tersebut didiamkan tanpa diusut tuntas, mengindikasikan jika Indonesia sedang tidak aman.
"Jika tidak, tidak ada yang merasa aman di negara kita," tegasnya.
Tak hanya itu, dia pun mengomentari "bot" yang mendukung pemboman ini terjadi.
Dia mengatakan, jika "bot" tersebut sangat meresahkan lantaran melegalkan tindakan pengecut.
"Bot ini bukan hanya meresahkan krn melegalkan tindakan pengecut meneror pegiat HAM, tp juga merendahkan perempuan," katanya.
Secara tegas dia menjelaskan, jika tidak setuju dengan aktivitas kemanusian yang dilakukan sang aktivis, tidak harus mendukung dengan insiden pemboman.
"Setuju atau tdk dgn Vero, tapi bot kayak gini harusnya diperiksa Polisi/Densus 88. Pendukung aksi terorisme itu tdk melulu fanatik agama, bisa juga ultranasionalis," jelasnya seperti dikutip dari akun twittwrnya.
s: pikiran-rakyat.com
