INDONESIAKININEWS.COM - Pakar telematika Roy Suryo melihat beberapa foto Presiden Jokowi di G20. Beberapa foto disebut sebagai Presiden Jok...
Beberapa foto disebut sebagai Presiden Jokowi di KTT G20 Roma. Padahal sejatinya itu adalah foto lama, KTT G20 tahun 2019 di Osaka.
Foto Presiden Jokowi di G20 diindikasi lama, terlihat dari latar belakang atau bagian lain yang ditandai oleh Roy Suryo dalam postingannya di media sosial.
“Inilah Postingan 1.000 pesen hoaks,” ujar Roy Suryo sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @KRMTRoySuryo2, Rabu 3 November 2021.
“Peristiwanya sendiri sudah berlangsung lama. Tanggal 29 Juni 2019 di International Exhibition Center, Osaka (Saat G20 Summit 2019). Namun diposting ulang sekarang,” sambungnya.
Dia pun mempertanyakan maksud pihak-pihak yang mengunggah foto-foto tersebut ke media sosial.
“Apa maksudnya? Ambyar," tanya Roy Suryo.
Cuitan Roy Suryo pada Rabu pagi tersebut mendapat banyak tanggapan dari netizen. Mereka mempertanyakan, apakah penyebar hoaks foto seperti yang disebutkan, bisa dijerat dengan UU ITE.
“Siapa penyebar hoaks? Polisi segera tangkap pelakunya. Memalukan, apalagi yang melakukan konon aparat negara (nyanjung tapi oon). Kalau hoaks orang biasa bisa cepat damankan, kalau yang ‘noh’, didiamkan. Nggak boleh begitu. Polisi sebagai penegak hukum harus adil. Atas bawah harus sama-sama tajam,” kata akun @Budionotaslim3.
“Kalau sebar berita hoaks kena UU ITE nggak, Pak? Pastinya kena. Kira-kira diproses, nggak? (Mentah lagi aja),” ujar akun @abdul_hair.
Meski netizen mempertanyakan bisa tidaknya pelaku penyebaran foto hoaks dilaporkan dengan UU ITE, mereka sebenarnya yakin tidak bisa. Mereka menilai, penyebar hoaks adalah orang Presiden Jokowi sendiri.
“Yang bikin hoaks bayaran istana.. Ya, nggak bakalan ditangkepllah.. Bayarnya pakai duit rakyat lagi. Asemm pahit.. Nggak berakhir-berakhir saman penuh ngibul ini,” ujar @nasibusuq. ***
Lihat artikel asli
S: Seputar Tangsel
