INDONESIAKININEWS.COM - Seorang tahanan kasus dugaan pencabulan di Polrestabes Medan, HS, ditemukan tewas, Rabu (23/11/21). Pada tubuh kor...
INDONESIAKININEWS.COM - Seorang tahanan kasus dugaan pencabulan di Polrestabes Medan, HS, ditemukan tewas, Rabu (23/11/21).
Pada tubuh korban ditemukan luka lebam di bagian wajah, punggung, hingga kaki.
Adik kandung korban, Hermansyah, mengaku terkejut melihat jenazah kakaknya.
“Pelipisnya pecah, mata bengkak kanan dan kiri (kemudian), punggung hancur, lebam kaki sebelah kirinya, sepertinya patah. (Juga ada) tusukan seperti bakaran api rokok dan lebam, di seluruh punggung belakang,’’ kata Hermansyah kepada wartawan, Kamis (25/11/21).
Ia menegaskan, pihak keluarga tidak terima dengan kejadian itu. Keluarga meminta jenazah korban diautopsi.
“Kami tidak terima ini, kami melakukan upaya hukum dengan cara melakukan autopsi pada tubuh abang saya,” imbuhnya.
Pihak keluarga juga telah melaporkan kejadian tersebut ke lembaga pengawas negara.
“Saya sebagai adik dari almarhum, mohon keadilan pemerintah Kapolri, Kapolda Menkumham, Ombudsman. Tunjukkan keadilan kepada kami. Itu yang kami minta,” tegasnya.
Menurut Hermansyah, dalam kasus itu, kakaknya dianiaya diduga sesama tahanan. Diduga tahanan itu, disuruh oknum polisi untuk meminta uang keamanan.
“Saya menduga ada oknum dengan melibatkan napi di dalam, yang istilah dibilang mereka ‘palkam’ (kepala kamar). Tidak mungkin seorang palkam berani meminta nilai kalau tidak dari oknum tersebut,”katanya
Dugaan ini menguat lantaran kakaknya sempat meminta uang ke dia sebelum meninggal. “Pertama ada yang minta Rp 500 ribu, saya oke kan, katanya uang makan. Malamnya uang pulsa Rp 250 saya kirim lagi, paginya minta Rp 5 juta saya keberatan,” katanya.
Penjelasan polisi
Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol Firdaus, membenarkan tewasnya HS. Korban tewas diduga karena dianiaya enam orang tahanan lainnya.
“Hasil penyelidikan (pelakunya) tahanan satu sel korban yang melakukan penganiayaan, jumlahnya ada 6 orang,” kata Firdaus
Kata dia, keenamnya kini masih diperiksa, diduga motif pelaku menganiaya korbannya karena ingin memeras korban.
“Motif (pelaku) untuk mendapat keuntungan dari korban. (Mereka) Ada meminta sejumlah uang kepada korban,” ungkapnya.