INDONESIAKININEWS.COM - Anies ini hebat sekali, setiap anggaran yang tidak sesuai dan mengundang tanda tanya, dibiarkan dan tidak diusut sa...
INDONESIAKININEWS.COM - Anies ini hebat sekali, setiap anggaran yang tidak sesuai dan mengundang tanda tanya, dibiarkan dan tidak diusut sama sekali oleh KPK. Sekarang ini kita tahu bahwa si Novel Baswedan sudah dibuang dari KPK Kembali ke Polisi, sebagai ASN dan nggak tahu kerjanya “ngelihatin” apaan.
Beberapa hal yang sudah dilanggar oleh Anies ini sangat banyak. Selain melanggar akal sehat, dia juga melanggar hal-hal yang bersifat operasional. Kita tahu bahwa Wan Lubang ini menjadi sosok yang berani-beraninya dengan bebas dan dilihat khalayak umum, mempermainkan anggaran. Firli mana nih?
Firli ternyata setelah dikorek-korek dan digali-gali masa lalunya, dia adalah orang yang pernah satu mobil dengan terduga teroris Munarman. Satu mobil komando, dan dianggap menjadi junjungan dan orang yang dielu-elukan oleh alumni 212. Yang secara langsung adalah pendukung Anies dan radikal.
Saya kira, Novel Baswedan dan 50an orang di KPK yang gagal tes wawasan kebangsaan saja yang mendukung Anies. Tapi sekarang setelah melihat isi KPK yang tersisa, ternyata sama saja. Selama tidak berani tangkap Anies, KPK ini pengecut dan patut dibubarkan.
Sayang banget, KPK didirikan di era Presiden Megawati Soekarnoputri untuk tujuan mulia, dengan orang-orang dan pimpinan yang mumpuni macam Antasari Azhar. Tapi setelah diisi oleh orang-orang yang sayang banget sama partai Merci Berkarat, Bemo Karatan, ternyata KPK lempem lagi.
Kasus-kasus besar didiamkan, bahkan Hambalang pun yang jelas-jelas mangkrak karena dugaan korupsi, ya berakhir dengan sangat amat tidak memuaskan. Bahkan bukan hanya tidak memuaskan, lebih jauh lagi, memuakkan! Saya melihat busuk banget penanganan korupsi di Indonesia.
Sejak diisi kaum-kaum yang sekarang ini kelihatan banget mendukung Anies seperti Bambang Widjojanto yang jadi ketua KPK-KPK-an di DKI, lalu ada Novel Baswedan sepupu langsung yang pernah jadi tersangka penganiayaan tersangka pencurian Burung Walet, dan Febri Diansyah
Antasari Azhar dikriminalisasi di era SBY soal pembunuhan, yang ia tidak pernah kerjakan sama sekali. Ia dibunuh karakternya di era SBY, yang setuju dengan 20% Presidential Threshold agar di periode keduanya dia bisa terpilih, dan sekarang mau 0% agar si AHY bisa jadi calon nggak jelas.
Sekarang ini kita melihat KPK ini aneh. Awalnya saya kira KPK setelah Novel dibuang dan Febri membuang diri, menjadi lebih baik. Tapi ternyata, kasus Anies tetap saja santai, mereka tetap tidak lihat Anies, malah sibuk urusin 1 truk jeruk di Karo. Somplak memang.
Anies ini sudah sangat kelihatan jelas melanggar aturan. Kalau kita ibaratkan, dia sudah terabas lampu merah, ya harus ditilang tanpa perlu delik aduan. Tapi kenapa Firli masih bungkam? Entah dia dibungkam oleh Caplin, atau dia membungkam diri karena…
Dalam hal ini, kita melihat aparat penegak hukum di negara ini pun diam-diam bae. Apakah bagian kejaksaan di Indonesia, sudah kepengaruh sama lelucon si kumis Caplin yang adalah King Maker dalam merusak DKI Jakarta dengan memberikan nama Anies ke si pecundang pilpres dua kali?
KPK selama tidak pernah berani menangkap Anies yang sudah jelas-jelas salah, selama itulah Firli dipertanyakan totalitasnya dalam melawan korupsi. Kalau di Twitter, Firli berani koar-koar soal korupsi, tapi kelebihan bayar itu bukannya korupsi? Apakah karena ada orang-orang MPR DPR di belakang Anies?
Formula E, lihat saja jajaran steering committee-nya. Orang-orangnya siapa saja? Coba kita lihat. Apakah KPK pengecut? Sepertinya pertanyaan itu akan menjadi retoris alias tidak perlu dijawab, selama Anies belum diproses hukum.
Sudah sangat jelas Anies ini sedang dijadikan proyekan untuk maju pilpres. Kalau dia ditangkap karena korupsi di DKI Jakarta, ya pasti nggak akan menang. Maka ada orang di belakang layar yang menjadi dalang bagi si gubernur boneka ini, untuk menjadi presiden.
Selama ini yang paling keras koar-koar adalah PSI dan PDI-P. Tapi untuk urusan lubang-lubangan, baru PSI dan saya tunggu PDI-P untuk gerak. Jangan sampai negara ini dirusak oleh si Anies Baswedan. KPK juga diam-diam saja, Firli pun hanya sibuk main Twitter. Berani tangkap Anies? Hebat!
Begitulah hebat-hebat.
S:manuel