INDONESIAKININEWS.COM - Pegiat media sosial, Ade Armando menanggapi pernyataan Ketua Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara (MUI Sumut) Mar...
INDONESIAKININEWS.COM - Pegiat media sosial, Ade Armando menanggapi pernyataan Ketua Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara (MUI Sumut) Maratua Simanjuntak soal larangan ucapan selamat Natal dari Muslim kepada Nasrani.
Menurut Ade Armando, pernyataan pimpinan MUI Sumut soal larangan ucapan selamat Natal tersebut adalah sesat dan bohong. Sebab, Maratua merujuk pada Fatwa MUI tahun 1981.
Hal itu disampaikan Ade Armando lewat videonya yang tayang di kanal YouTube Cokro TV, seperti dilihat pada Rabu 15 Desember 2021.
“Ya kalau sampai situ sih, kita anggap saja dia meracau. Tapi masalahnya Maratua kemudian berbohong. Dia bilang, larangan tersebut merujuk pada Fatwa MUI tahun 1981. Kemudian dia juga bilang, ucapan selamat Natal juga dilarang karena tidak sesuai dengan syariat agama Islam,” ujar Ade Armando.
Diketahui, pernyataan Ketua MUI Sumut Maratua Simanjuntak yang menyebut haram hukumnya bagi umat Islam mengucapkan selamat Natal untuk umat Kristen menuai sorotan publik.
Ade Armando pun dengan tegas menyebut bahwa di dalam Alquran tidak ada ayat maupun hadist nabi yang melarang Muslim mengucapkan selamat Natal kepada umat Nasrani.
“Tidak ada ayat Alquran dan hadist nabi, yang bagi umat Islam melarang pengucapan selamat Natal,” tegas Ade.
Oleh karena itu, ia meminta kepada umat Islam untuk tidak percaya dengan MUI Sumut soal pelarangan memberi ucapan Natal tersebut. Sebab, kata Ade, MUI Pusat tak pernah mengeluarkan fatwa soal itu.
“Itu semua tak pernah ada. Kalau MUI level daerah memang pernah keluarkan seperti MUI Jatim yang beri imbauan agar tak ucapkan selamat natal. Tapi ketika itu terkesan bercanda, karena ditambahi dengan catatan berlaku hanya untuk Wapres Maruf Amin. Sementara MUI pusat tak pernah keluarkan larangan beri ucapan selamat Natal,” ungkapnya.
Mengutip Hops.id, Ade Armando juga menanggapi pernyataan Maratua Simanjuntak soal Fatwa MUI di tahun 1981.
Terkait fatwa 1981 yang menjadi landasan pimpinan MUI Sumut melarang ucapan selamat Natal, Ade Armando pun mengungkapkan bahwa ketika itu Buya Hamka hanya menyerukan pelarangan mengikuti peribadatan umat Kristen seperti Misa dan sebagainya.
“Yang dilarang itu ikuti Misa atau ibadah. Tak ada halangan kalau untuk seremonial, kecuali ritual,” ujarnya.
S:Makassar terkini
