INDONESIAKININEWS.COM - Aksi kelompok teroris menyandera pejabat penting negara usai rapat tertutup di Hotel Grand Surya Seririt, Buleleng, ...
INDONESIAKININEWS.COM - Aksi kelompok teroris menyandera pejabat penting negara usai rapat tertutup di Hotel Grand Surya Seririt, Buleleng, memaksa TNI AD turun tangan.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak memerintahkan Danyonif Raider 900/SBW mengeluarkan dua tim khusus untuk operasi pembebasan sandera.
Menggunakan dua unit kendaraan taktis serta empat unit sepeda motor trail 250 CC, Pasukan Gultor Yonif Raider 900/SBW menyerbu Hotel Grand Surya Seririt.
Operasi Raid Pembebasan Tawanan (Baswan) yang disandera tersebut menggunakan teknik serbuan ruangan dan penyerangan secara sporadis, dengan melaksanakan serbuan yang cepat ke sasaran.
Tidak butuh waktu lama, Tim Gultor Yonif Raider 900/SBW berhasil menyelamatkan sandera yang kemudian dievakuasi ke tempat aman.
Latihan ini dipimpin langsung Danyonif Raider 900/SBW Letkol Inf Teguh Dwi Raharja.
Latihan ini dalam rangka meningkatkan kemampuan prajurit dan satuan dalam Penanggulangan Antiteror membebaskan tawanan dari kelompok teroris.
Letkol Inf Teguh Dwi Raharja mengatakan, latihan Gultor ini untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit raider.
Dengan kemampuan yang dimiliki, para prajurit TNI selalu siap menghadapi tuntutan tugas dan kontinjensi diseluruh wilayah NKRI.
"Prajurit Yonif Raider 900/SBW selain melaksanakan tugas pertempuran hutan dan pertempuran perkotaan, juga dituntut untuk mahir dan mampu melaksanakan tugas antiteror," ujar Letkol Inf Teguh Dwi Raharja dilansir dari laman web Kodam Udayana.
Menurutnya, Gultor Raider adalah kualifikasi pendidikan lanjutan setelah pendidikan tempur yang berlangsung selama 5 bulan di Pusdiklat Kopassus.
"Seluruh prajurit Yonif Raider 900/SBW tidak kenal lelah menjalankan latihan. Mulai dari latihan tingkat regu sampai latihan Gultor ini. Sebab bagi kami, latihan adalah bagian dari kesejahteraan," tegasnya. (lia/JPNN)