INDONESIAKININEWS.COM - Sebuah potongan video yang memperlihatkan mantan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa atau GNPF MUI Ustaz Bachtiar...
Potongan video Ustaz Bachtiar Nasir serukan revolusi kepada sejumlah jamaah itu viral usai diunggah pengguna Twitter Ocongucinnn, seperti dilihat pada Selasa 11 November 2022.
Dalam narasi cuitannya, netizen itu menyebut Bachtiar Nasir dengan sebutan biadab lantaran mengompori orang untuk melawan pemerintah yang sah.
Baca Juga: Sebut 70 Persen Perceraian di Indonesia Atas Gugatan Istri, Ustaz…
“Biadab nya juga ngompori orang-orang goblok untuk melawan pemerintah yang sah,” cuit netizen Ocongucinnn.
Berdasarkan penelusuran, video Ustaz Bachtiar Nasir menyerukan kepada jamaah untuk melakukan revolusi itu awalnya diunggah kanal YouTube Ummat TV.
Baca Juga: Era Revolusi Industri 4.0 Jadi Pembahasan di Talkshow SMA Athirah
Dilihat dari video berjudul ‘Spirit 212: Aksi Bela Islam 4 atau Revolusi?’ yang tayang pada 5 tahun silam tersebut, tampak Ustaz Bachtiar Nasir tengah ceramah dan menyerukan kepada jamaah untuk revolusi.
Awalnya, Ustaz Bachtiar menanyakan kepada jamaah apakah mereka ingin aksi Bela Islam 4 berjalan super damai atau revolusi.
“Seandainya ada aksi Bela Islam 4, ada dua pilihannya. Apakah aksi bela Islam super damai lagi atau revolusi?,” tanya Bachtiar.
Baca Juga: Era Revolusi Industri 4.0 Jadi Pembahasan di Talkshow SMA Athirah
Ia pun kembali menanyakan kepada jamaah, jika hukum di Indonesia tidak memuaskan umat Islam apakah mereka ingin aksi Bela Islam 4 super damai atau revolusi.
“Seandainya hukum di Indonesia ini tidak berkeadilan dan hukum tidak memuaskan umat Islam, pertanyaannya yang mau aksi bela Islam 4 super damai angkat tangan. Yang ingin revolusi angkat tangan,” tuturnya kepada jamaah.
Ustaz Bachtiar Nasir lantas meminta kepada jamaah untuk berdiri dan bersama-sama menyerukan revolusi.
“Berdiri! Ayo, ayo, ayo revolusi. Lagi, ayo, ayo, ayo revolusi, ayo revolusi! Takbir tiga kali yang keras!,” teriaknya.
Akan tetapi, kata Bachtiar Nasir, revolusi yang ia maksud tersebut tidak sama dengan peristiwa reformasi 1998. Ia pun lantas menyebut bahwa revolusi itu saat ini sedang berjalan.
“Tapi revolusi kita tahun 2016 ini gak sama dengan 98. Revolusi sudah berjalan. Revolusi sedang berjalan!,” tegasnya.
S:haluanmerdeka.com