INDONESIAKININEWS.COM - Seorang sopir truk dianiaya dua anggota polisi di Jombang pada Senin (11/4). Kejadian itu lantas viral di media sos...
INDONESIAKININEWS.COM - Seorang sopir truk dianiaya dua anggota polisi di Jombang pada Senin (11/4). Kejadian itu lantas viral di media sosial.
Kapolres Jombang AKBP Moh Nur Hidayat mengonfirmasi bahwa dua polisi itu merupakan anggotanya.
Atas perintahnya, W dan I melaksanakan penindakan kendaraan kendaraan yang melebihi atau tidak sesuai dengan kapasitas di Jombang.
Sopir truk berinisial (A) warga Klaten, Jawa Tengah diduga membawa barang muatan yang berlebihan.
“Mereka memang bertugas atas perintah dari saya," kata AKBP Moh Nur Hidayat, dikutip dari laman polres setempat.
Dia memaparkan penganiayaan tersebut terjadi di Jalan Raya Jabon tepat pukul 09.30 WIB.
"Dua anggota yang bertugas itu melihat kendaraan truk yang dikendarai (A) terlihat mencurigakan kemudian mengejarnya,” ujar kapolres.
Namun pengejaran itu rupanya berujung pada aksi kekerasan karena truk tak kunjung berhenti.
Kapolres Jombang angkat bicara soal tindak penganiayaan yang dilakukan dua anggotanya terhadap sopir.
Kapolres pun menegaskan bahwa aksi kekerasan itu tetap tidak dibenarkan. Dua anggota kepolisian yang melakukan pelanggaran tengah diperiksa Propam Polres Jombang.
Adapun sopir truk A mengira bahwa para petugas polisi itu sedang mengejar dua pengendara sepeda motor yang kebetulan berada di belakangnya.
“Saya kira mereka mengejar pengendara motor yang ada di belakang. Jadi, saya melaju terus hingga melampaui dua lampu merah,” tuturnya.
Setelah dua anggota polisi berhasil memberhentikannya, mereka meminta kunci truk pengendara dari kaca samping, tetapi sopir menolak dan akhirnya terjadi cekcok dan penganiayaan.
Akan tetapi kesalahpahaman dua anggota polisi dan seorang sopir truk itu kini berakhir secara damai dan kekeluargaan.
“Sudah damai, diakhiri secara kekeluargaan. Karena saya mengaku salah dan polisi juga. Kami sudah saling memaafkan,” ucap sang sopir. (mcr13/jpnn)
