INDONESIAKININEWS.COM - Badan Musyawarah (Bamus) Betawi memuji keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengubah terminologi Hari...
Organisasi yang fokus melestarikan kebudayaan Betawi ini menyebut, perubahan istilah itu sangat mengena bagi masyarakat Jakarta.
“Penggunaan kata hajatan merupakan wujud kecintaan Anies dan jajaran Pemprov DKI Jakarta dengan tradisi Betawi,” kata Wakil Ketua Bamus Betawi Muhammad Rifky alias Eki Pitung pada Selasa (24/5/2022).
Menurutnya, kata hajatan merupakan istilah masyarakat Betawi yang menggambarkan suatu kegiatan dalam bentuk rasa syukur. Misalnya acara kawinan, khitanan atau perayaan-perayaan hari besar lainnya.
Di mata Eki, usianya ke-495 tahun begitu banyak perubahan wajah Jakarta yang telah dipercantik Anies.
Bahkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu dianggap telah memberikan suasana kesejukan dan kedamaian dalam memimpin Ibu Kota.
Dengan gaya kepemimpinan yang santun, sambung Eki, Anies berhasil berkarya dengan baik untuk membahagiakan warga Jakarta.
Bahkan Anies dianggap tidak peduli dengan hujatan dan perundungan dari para pendengung atau buzzer.
“Sikap pemimpin seperti itu sudah jarang ditemukan saat ini. Sekali lagi terima kasih dan kami apresiasi untuk Pak Anies dan seluruh Jajaran Pemprov DKI,” ujarnya.
Eki menilai, prestasi Anies Baswedan di Tanah Air tidak akan redup. Apalagi masyarakat setempat maupun wilayah luar yang datang ke Jakarta sudah merasakan pembangunannya.
Selama hampir lima tahun memimpin Ibu Kota, Anies diketahui memiliki gagasan yang berpikir di luar batasan atau out of the box.
Misalnya mengintegrasikan angkutan umum berbasis jalan dengan rel melalui Jaklingko, pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) hingga pembuatan jalur sepeda.
Bahkan saat menjabat sebagai Kepala Daerah, Anies cukup banyak menorehkan prestasi di tingkat nasional maupun internasional.
Penghargaan itu juga terdiri dari berbagai bidang mulai dari transportasi, pengelolaan keuangan dan sebagainya.
Meski telah menyabet berbagai penghargaan, namun Anies tidak jemawa.
Dia justru menyebut, penghargaan tersebut diterima karena berkat kolaborasi semua pihak, termasuk masyarakat Jakarta.
“Selama menjabat, Anies Baswedan bukan dikenal karena jumlah kekayaan tetapi prestasi kerja cerdas serius, tenang, tuntas. Bahkan empat tahun berturut-turut meraih opini WTP (wajar tanpa pengecualian) dari BPK RI,” jelasnya.
Seperti diketahui, Menjelang pensiun sebagai Kepala Daerah pada 16 Oktober 2022 mendatang, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk mengganti penamaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-495 Jakarta.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini sekarang menggantinya menjadi Jakarta Hajatan.
“Hari ini kami telah hajatan untuk mengganti istilah ulang tahun Jakarta. Hajatan ini memiliki makna mensyukuri, makna merayakan, makna kerja sama, makna keguyuban. Ini adalah kosa kata yang amat biasa digunakan oleh masyarakat Betawi, Jakarta Hajatan,” kata Anies dalam rangkaian acara Jakarta Hajatan di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu pada Selasa (24/5/2022) siang.
Menurut dia, rangkaian acara ini diluncurkan di Pulau Bidadari untuk mengingatkan semua, bahwa Jakarta yang terdiri dari daratan luas di Pulau Jawa, namun memiliki 111 pulau bernama Kepulauan Seribu.
Meski namanya kepulauan, namun wilayahnya masih masuk ke dalam administrasi Provinsi DKI Jakarta.
“Tidak ada kota besar di dunia yang memiliki kawasan kepulauan seperti Jakarta. Mungkin punya 1-2 pulau, tapi kepulauan seperti ini hanya ada di Jakarta, karena itu kami meluncurkan Jakarta Hajatan di kawasan kepulauan untuk mengingatkan kepada kita semua,” ujar Anies.
s; tribunnews.com
