INDONESIAKININEWS.COM - Pegiat media sosial Gun Romli tuntut polisi periksa Hilmi Firdausi orang Nganjuk yang sok bikin gaduh soal rendang ...
INDONESIAKININEWS.COM - Pegiat media sosial Gun Romli tuntut polisi periksa Hilmi Firdausi orang Nganjuk yang sok bikin gaduh soal rendang babi yang merupakan kuliner tapi diprovokasi pakai isu SARA atau susku, ras, agama, dan antar golongan.
Gun Romli yang juga kader Partai Solidaritas Indonesia atau PSI ini pun menyatakan keheranannya, Hilmi Firdausi bukan orang Padang tapi menjadi asal-muasal kehebohan dan kegaduhan soal isu rendang babi dari Rumah Makan Padang Babiambo yang menurutnya sudah tutup 2 tahun lalu.
Gun Romli yang memiliki nama lengkap Guntur Romli ini mengatakan Hilmi Firdausi ternyata adalah orang Nganjuk bukan orang Padang atau orang Minang yang seharusnya menjadi yang pertama mempermasalahkan saat masakan atau hal-hal lain yang khas dari daerahnya dianggap telah dihina.
“Mestinya polisi periksa jg orang ini, jgn cuma yg punya usaha, krn asal-muasal dari kehebohan & kegaduhan dr dia,” kata Gun Romli seperti dikutip dai akun Twitter pribadinya @GunRomli pada Minggu, 12 Juni 2022.
Selain itu, menurut Gun Romli yang juga aktivis NU itu sangat terlambat mempermasalahkan menu rendang babi dari Rumah makan Padang Babiambo di Kepala Gading, Jakarta, Utara.
Hal itu karena restoran tersebut dudah tutup sejak dua tahun silam dan hanya berjualan secara online atau tak punya gerai offline. “Itu jg gerai online uda tutup 2 tahun,”terangnya.
Gun Romli yang kerap muncul di Cokro TV itu juga menyesalkan kuliner yang diprovokasi dengan memakai isu SARA padahal yang bersangkutan, Hilmi Firdausi bukan orang Padang atau Minang.
Hilmi Firdausi setelah ditelusuri oleh Gun Romli adalah orang Nganjuk. “Dan soal kuliner tp diprovokasi pakai isu SARA, kirain dia orang Padang atau Minang ternyata orang Nganjuk,” jelasnya.
Sebelumnya, Hilmi Firdausi memprotes munculnya masakan padang non-halal.
Hal itu lantaran, bagi dirinya masakan Padang terkenal dengan kehalalannya. Karenanya modifikasi masakan padang menjadi makanan non-halal adalah sesuatu yang sudah melampaui batas.
“Menurut saya ini sudah melampaui batas. Warga Minang teguh dengan prinsip ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH,” kata Hilmi Firdausi melalui akun Twitter @Hilmi28, seperti dikutip pada Jumat, 10 Juni 2022.
“Masakan Padang terkenal di dunia karena citarasa, kelezatan, dan kehalalannya. Tolong jangan rusak itu. Kalaupun trick marketing, ini sudah kelewatan. Semoga segera diambil tindakan,” imbuhnya.
Tak hanya itu pada cuitannya, Hilmi Firausi mengunggah foto tangkapan layar Instagram @babiambo yang pada biografinya tertulis “first in Indonesia, a non-halal Padang food”.
S:Makassar terkini