foto: tribunnews INDONESIAKININEWS.COM - Lembaga survei Median merilis hasil survei yang menunjukkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswed...
![]() |
foto: tribunnews |
INDONESIAKININEWS.COM - Lembaga survei Median merilis hasil survei yang menunjukkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terbaik dalam menangani virus Corona atau Covid-19.
Dari 800 responden, sebanyak 24,1 persen menganggap Anies paling tepat menangani Corona. Disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (9,6 persen), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (8,9 persen), dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansah (8 persen).
Pakar komunikasi yang juga dosen UI, Ade Armando menilai survei Median terkesan janggal.
Ia membandingkan hasil survei Median dengan survei yang dilakukan Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Menurut Ade, hasilnya survei Median dan SMRC sangat jomplang. Pada survei SMRC, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dianggap paling cepat dalam menangani Corona.
Ganjar Pranowo mendapat 73 persen, disusul Jawa Timur (64 persen), DKI Jakarta (62 persen) dan Jawa Barat (49 persen).
Ade mempertanyakan mengapa tidak ada data mengenai pendapat publik tentang kinerja Anies dalam data resmi Median.
Menurut Ade, ada tiga kemungkinan sehingga data mengenai persepsi publik tentang kinerja gubernur tidak dimunculkan Median.
Pertama, Median lupa ketika pertama kali meluncurkan hasil survei nasionalnya mengenai pendapat publik terhadap kinerja Anies, Ganjar, Ridwan Kamil, dan Khofifah.
“Jadi, kesalahan alamiah saja. Natural, tapi bodoh,” kata Ade.
Kedua, sengaja dipisah. Mula-mula diluncurkan data mengenai kinerja pemerintah secara nasional, kemudian disusul tentang kinerja gubernur.
“Kemungkinan ketiga, yaitu memang sebetulnya data mengenai persepsi publik terhadap kinerja Anies Baswedan yang paling tinggi tersebut itu sebetulnya tidak pernah ada. Sebetulnya itu rekayasa,” tegas Ade.
Ade menduga kubu Anies sengaja meminta Median menempatkan Anies sebagai kepala daerah yang paling tepat menangani Corona. Tujuannya untuk mengimbangi survei SMRC yang menempatkan Ganjar sebagai kepala daerah yang paling cepat menangani Corona.
“Barangkali aja mereka melihat atau kubu Anies melihat bahwa SMRC menampilkan nomor satu Ganjar, nomor dua Khofifah, baru nomor tiga Anies. Maka mereka meminta, ini dugaan saja ya, mereka meminta agar Median menambahkan data mengenai kinerja gubernur tersebut. Jadi rekayasa, bohong, manipulatif,” kata Ade dalam video yang dikutip Pojoksatu.id dari channel YouTube Cokro TV, Rabu (29/4).
“Kita tahu bahwa kubu Anies bisa saja melakukan hal apapun untuk membangun reputasi positif mengenai gubernurnya,” tambah Ade.
Sumber: pojoksatu