foto: mediakonsumen INDONESIAKININEWS.COM - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta PT Pertamina (Persero) segera menerima harga Bahan B...
 |
| foto: mediakonsumen |
INDONESIAKININEWS.COM - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta PT Pertamina (Persero) segera menerima harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Hal ini perlu dilakukan mengingat harga minyak dunia terus turun.
Selain itu, daya beli masyarakat terus meningkat karena Virus Corona.
"Komisi VI DPR RI meminta kepada PT Pertamina (Persero) untuk meminta harga BBM disalin dengan melihat kondisi daya beli masyarakat di tengah pandemi wabah Corona Covid-19 dan dengan mempertimbangkan berbagai variabel," ujar Wakil Ketua Komisi IV Gde Sumarjaya Linggih melalui Video Conference, Jakarta, Kamis (16/4/2020).
Permintaan yang sama juga disampaikan oleh anggota yang lain dari fraksi PAN Primus Yustisio.
Dia mencontohkan harga minyak uang jauh lebih murah di Malaysia dan Amerika Serikat (AS).
"Pertamax di Malaysia dan di Amerika Serikat itu harganya per rupiah itu sudah Rp 2.500. Tadi ibu itu akan memberikan subsidi ya kan, ibu enggak usah memberikan subsidi juga untuk masyarakat ini juga sudah tidak perlu disubsidi juga," jelasnya.
Harga referensi Pertamina dalam Rencana Kerja Perusahaan (RKP) juga dianggap sudah tidak berlaku untuk diterapkan saat ini.
"Kalau ibu Nicke menerima pembaruan harga minyak itu per hari ini, USD 27 per barel. Harga yang ibu berikan dengan harga di BBM itu harganya masih saat ini di USD 70 per barel," paparnya.
Tanggapan Pertamina
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Pertamina Nicke mengatakan, selama perusahaan mengikuti formula pembuatan harga minyak yang dirancang oleh Kementerian ESDM.
Terkait, penetapan harga BBM secara berkala diputuskan oleh pemerintah.
"Jadi kami setiap bulan mengikuti formula Peraturan ESDM, ketetapan harga yang diberikan pemerintah hari ini belum ada perubahan. Kalau soal harga itu ada di Kementerian ESDM," katanya.
Sumber: liputan6
