INDONESIAKININEWS.COM - Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya marah saat sedang mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Lebak, Bant...
Meluapnya kemarahan Iti lantaran dituduh anggota DPRD yang menyebut pemerintah daerah tidak menghargai meninggalnya Ketua DPRD Lebak, Dindin Nurohmat.
Awalnya, rapat paripurna mengenai perubahan anggaran 2020 berjalan biasa. Namun, di sela-sela rapat, muncul interupsi dari salah satu anggota DPRD, yakni Musa Weliansyah.
Musa mengaku prihatin dengan cara pengurusan jenazah Ketua DPRD. Dari info yang dia dapat, tidak ada protokoler yang dilakukan saat prosesi pengantaran jenazah hingga pemakaman.
Menurut Musa, tidak ada perwakilan pihak pemerintah yang hadir saat pemakaman, bahkan dari pihak kecamatan sekalipun tidak ada.
“Miris sekali saya melihat tidak beda dengan masyarakat biasa, padahal mereka adalah pimpinan kita semua,” kata Musa.
Interupsi Musa tersebut kemudian ditanggapi langsung oleh Iti saat pidato di podium. Iti menyanggah apa yang dikatakan oleh Musa.
Bahkan Iti menuding balik, justru banyak anggota DPRD Lebak yang tidak hadir.
“Saya lihat anggota dewan yang ada di sana cuma tiga. Kami sudah standby dari pagi sampai sore menunggu kepastian jenazah Ketua DPRD di Maja, karena informasi yang kami dengar jenazah akan di bawa ke Maja, baru ke Panggarangan,” ujar Iti saat dikonfirmasi.
Iti mengatakan, pihaknya hadir lebih dulu di rumah duka dan menunggu kepastian soal jenazah Ketua DPRD yang masih berada di Serpong.
Menurut Iti, di rumah duka juga hadir Kapolres dan Komandan Kodim Lebak untuk menunggu kedatangan jenazah.
“Jadi kalau Anda bilang kami enggak menghargai dan menghormati, Anda salah. Malah saya lihat bapak-bapak ini tidak ada di sana untuk berbelasungkawa dengan keluarga,” kata Iti.
Di depan podium, Iti meminta Musa untuk tidak menganggap remeh dengan tudingannya tersebut.
Dia juga meminta Musa untuk tidak mencari panggung atas meninggalnya Ketua DPRD Lebak.
“Pak Musa jangan anggap saya remeh dan lemah. Saya tahu Pak Musa selalu menjatuhkan, mendiskreditkan saya di media sosial. Saya tahu karena Pak Musa ingin mencari panggung dari persoalan ini,” jelas Iti.
Iti kemudian kembali menegaskan pernyataannya tersebut.
“Saya catat Pak Musa, bagaimana Anda mendiskreditkan saya selaku Bupati Lebak. Saya tahu. Tolong dicatat Pak Musa,” kata Iti.
Iti kemudian menyudahi kata-katanya yang bernada tinggi tersebut dengan permintaan maaf. Iti mengaku terbawa emosi dan berharap semua pihak saling berprasangka baik terhadap persoalan apapun.
“Jadi mulai saat ini mari kita berprasangka baik terhadap apapun. Jangan karena ketidaksukaan kepada seseorang, apalagi politik, menjadikan tali silaturahim kita terputus,” pungkasnya.
S. Fajar