INDONESIAKININEWS.COM - Ferdinand Hutahaean atau akrab dipanggil Ferdinand menanggapi soal gerakan penolakan Pemilihan Umum atau Pemilu ser...
INDONESIAKININEWS.COM - Ferdinand Hutahaean atau akrab dipanggil Ferdinand menanggapi soal gerakan penolakan Pemilihan Umum atau Pemilu serentak 2024.
Menanggapi hal ini, Ferdinand kemudian menyinggung nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ferdinand menyebut bahwa popularitas serta elektabilitas Anies Baswedan akan merosot.
Singgungan Ferdinand terhadap Anies Baswedan itu diungkapkan dalam laman Twitter @FerdinandHaean3, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
“Kalau Pilkada tetap di 2024, maka Anies secara politik akan merosot elektabilitas dan popularitasnya,” tulis akun @FerdinandHaean3.
Tangkapan layar unggahan Ferdinand Hutahaean. /Twitter/@FerdinandHaean3
Selain itu Ferdinand singgung Anies Baswedan soal anggaran pencalonan Pilkada yang akan lebih besar pada Pemilu serentak 2024.
“Untuk mempertahankan itu, butuh dana besar agar tetap bisa dirikan panggung cuap-cuap,” kata Ferdinand.
“Wajar para pendukungnya sekarang mulai gahar bicara agar Pilkada tetap 2022. Ongkos bicara lebih murah!” tambahnya, menanggapi banyak permintaan agar Pilkada tetap digelar tahun 2022.
Gerakan penolakan pemilu serentak 2024, menurut Ferdinand adalah aksi dari penggemar dan pendukung Anies Baswedan.
“Anies punya banyak penggemar dan pendukung yang dia bisa pinjam lidahnya untuk bicara, atau sukarela bicara agar Pilkada 2022 tetap dilaksanakan,” ujar Ferdinand.
Bahkan secara tajam eks politisi Partai Demokrat itu menyatakan bahwa Anies Baswedan adalah satu-satunya tokoh yang layak jual bagi pihak oposisi.
Tangkapan layar unggahan Ferdinand Hutahaean. /Twitter/@FedinandHaean3
“Karena Pilkada itu akan jadi penentu masa depan politik kaum oposan yang tak punya tokoh layak jual kecuali Anies. Targetnya revisi UU!” tambahnya.***
S:PikiranRakyat