INDONESIAKININEWS.COM - Sosok Ini Kuliti Habis Borok Anies Baswedan, Sebut Gagal 100% Jika Maju Lagi di Pilgub DKI, Siapa? Gubernur DKI Jak...
INDONESIAKININEWS.COM - Sosok Ini Kuliti Habis Borok Anies Baswedan, Sebut Gagal 100% Jika Maju Lagi di Pilgub DKI, Siapa?
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan mengakhiri jabatan pada 2022 atau dua tahun jelang pilpres.
Di sisi lain, ia disebut-sebut sebagai salah satu tokoh terkuat yang bakal meramaikan bursa calon presiden (capres) 2024.
Dalam berbagai hasil survei, Anies selalu menempati papan atas bakal calon presiden 2024 dengan elektabilitas rata-rata di tiga besar.
Survei Populi Center yang dirilis pada November 2020 menyebut elektabilitas Anies 9,5%, terpaut tipis dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang unggul dengan elektabilitas 9,9%.
Meski demikian, belum berembus kabar soal langkah politik Anies Baswedan ke depannya.
Sedangkan saat ini sedang dibahas soal revisi UU Pemilu untuk menyatukan UU Pemilu dan UU Pilkada.
Dalam bahasan itu, termasuk mengevalulasi apakah Pilkada akan dilakukan serentak pada 2024 atau tetap menormalisasi pilkada sesuai masa jabatan di setiap daerah, termasuk di DKI Jakarta yang habis pada tahun 2022.
Namun, sejumlah pengamat meyakini Anies Baswedan akan kembali maju pada Pilgub DKI dan tidak mau ambil risiko terlalu percaya diri akan dicalonkan menjadi calon presiden 2024 lantaran ia bukan berasal dari kalangan partai politik.
Sementara itu, mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaen mengungkapkan ketidakyakinannya Anies Baswedan bakal kembali terpilih apabila maju kembali pada Pilkada DKI 2022.
Ferdinand awalnya seperti biasanya membuat cuitan yang menyindir kinerja Anies Baswedan.
Kali ini dia mengunggah sebuah foto ketika Anies Baswedan sedang melakukan sesi wawancara dengan media.
Ferdinand menyebut hal itu hanya sebagai drama.
"Siapkan payung sebelum hujan. Siapkan drama sebelum banjir..!! Ketika Jakarta mengalami masa2 video, foto dan kata2 manis bak pujangga menjadi andalan kinerja pemimpinnya," tulis Ferdinand di akun Twitternya dilihat pada Selasa (19/1/2021).
Meski Pemprov DKI Jakarta telah beberapa kali mendapat penghargaan di bawah kepemimpinan Anies, Ferdinand menganggap bahwa kinerja Anies sebagai gubernur DKI belum terlihat.
Ia pun memuji kepemimpinan gubernur sebelum Anies dan menyebutnya sejumlah penghargaan itu atas kinerja gubernur sebelumnya.
"Sementara kerja nyata tak terlihat. Beruntung kinerja Gubernur terdahulu menghasilkan penghargaan sekarang," tulisnya.
Seorang follower kemudian menanyakan tentang kemungkinan Anies Baswedan terpilih kembali jika maju pada pilkada DKI Jakarta.
Ferdinand Hutahaean yakin Anies Baswedan tidak akan terpilih jika kembali maju pada pilgub DKI. (Kolase Warta Kota)
"Kira2 seandainya kalau PILKADA 2022 jadi dilakukan, apakah Bapak ini terpilih lagikah??? Kalau 2024 saya tidak begitu yakin," tanya @RingkotP
Menjawab itu, dengan tegas Ferdinand yakin bahwa Anies Baswedan tidak akan terpilih lagi.
"Terpilih lagi? Hahahaha ta nggalah..!! 100%," jawabnya.
Rencana pilgub serentak 2024
KPU sempat menjadwalkan digelar pada November 2024 serentak dengan pilkada lain. Namun, jadwal pelaksanaan tersebut digugat oleh pegiat pemilu seperti Perludem ke MK.
Perludem mendorong agar Pilgub DKI bisa diselenggarakan pada tahun 2022.
KPU merujuk pada aturan UU Nomor 10 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 1 tahun 2015 tentang pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Pada pasal 201 mengamanatkan Pilkada Serentak disatukan pada 2024, termasuk Pilkada DKI Jakarta. Aturan itu menyatakan Gubernur dan Wakil Gubernur, bupati dan wali kota hasil Pemilihan tahun 2017 menjabat sampai dengan tahun 2022
Dengan adanya aturan itu, jabatan-jabatan tersebut akan kosong selama 2 tahun karena masa jabatan kepala daerah berakhir pada 2022.
Demi mengisi kekosongan, diangkatlah penjabat gubernur, bupati dan Wali kota sampai terpilih kepada daerah baru pada Pilkada 2024.
Saat ini sedang berlangsung revisi UU Pemilu untuk menyatukan UU Pemilu dan UU Pilkada.
Dalam pembahasan tersebut, akan dibahas format dan waktu pelaksanaan pilkada serentak yang ideal.
Anak Buah Menteri Jokowi Tiba-tiba Tantang Anies Baswedan 1 Triliun Ada Apa dengan Gubernur DKI Ini?
Anies Baswedan ditantang Rp 1 triliun oleh anak buah Airlangga Hartarto di Partai Golkar, siapa dan kenapa?
Longsor di daerah Bogor dan banjir menjadi masalah besar bagi DKI Jakarta.
Legislator di Senayan pun membuat tantangan bagi Pemprov DKI Jakarta.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi menantang Gubernur DKI Anies Baswedan untuk menganggarkan dana Rp 1 triliun demi reboisasi kawasan hutan di Bogor, Jawa Barat dan sekitarnya.
Reboisasi tersebut penting demi mencegah banjir yang ujung-ujungnya merugikan warga Jakarta.
Politikus Partai Golkar itu menjelaskan, banjir di kawasan Gunung Mas, kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, itu karena salah satunya akibat hutan menipis.
Ia menjelaskan, hutan di Gunung Mas itu tinggal 5 persen.
Sementara di undang-undang lama, hutan pada sebuah wilayah minimal 30 persen.
Lalu di undang-undang baru ia berharap luas hutan sebuah wilayah naik menjadi 40 persen.
Anak buah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto itu mengatakan, hutan di Bogor sangat berpengaruh terhadap DKI Jakarta.
Jika hutan di Bogor dan sekitarnya rusak, maka warga Jakarta yang dirugikan.
"Bogor punya Sungai Ciliwung. Jika hutan gundul di hulu, maka air tidak terserap lalu akan meluncur deras melalui Sungai Ciliwung dan Kalimalang hingga akhirnya sampai ke Jakarta dan menyebabkan banjir," kata Dedi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Kamis (21/1/2020).
Hutan-hutan di daerah sekitar Bogor seperti Cianjur, Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupatan Bandung, pun sangat berpengaruh terhadap Jakarta.
"Jika aliran dari Sungai Citarum tak terkendali, yang kena musibah Jakarta. Kalau Jatiluhur jebol, dalam 15 menit Jakarta tenggelam," kata Dedi.
Ia menyebutkan sejumlah sungai di daerah penyangga yang akan berpengaruh terhadap Jakarta.
Selain Ciliwung (Bogor, Jakarta), ada Citarum (Bandung, Purwakarta, Karawang, Bekasi), Kalimalang (Bekasi), dan Cibeet (Bogor dan Bekasi).
Semuanya saling berhubungan dan jika meluap bisa berdampak ke Jakarta.
Hutan abadi
Dedi mengaku ketika dirinya masih menjabat Bupati Purwakarta, pernah bertemu Gubernur DKI sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ), mengusulkan proposal agar Pemprov DKI berinvestasi dalam hutan abadi.
Ia menawarkan agar DKI membeli pohon-pohon di sekitar daerah alirar sungai (DAS) Citraum dan Cimanuk yang pada akhirnya mengalir ke Jakarta.
Bahkan staf Ahok waktu itu pernah datang ke Purwakarta untuk riset.
Namun sejak kunjungan riset dan hingga kini belum ada tindak lanjut.
Kini, Dedi menawarkan kembali ke Gubernur DKI Anies Baswedan untuk membuat anggaran 2021 minimal Rp 1 triliun untuk reboisasi hutan negara di daerah-daerah penyangga Jakarta, terutama di kawasan sepanjang daerah aliran sungai.
Jika pohon-pohon di DAS itu milik masyarakat, maka Pemprov DKI bisa membelinya untuk dijadikan pohon abadi.
"Jadi Pemprov DKI itu nanti jadi ibu kota. Karena ibu, dia sayang pada anak-anak kotanya. Toh misalnya, kalaupun Rp 1 triliun atau Rp 2 triliun dikeluarkan untuk reboisasi hutan dan itu dikerjakan oleh DKI, karena uang di Jakarta pun uang dari daerah," kata Dedi.
Dedi mencontohkan, perusahaan membayar pajak pertambahan nilai (PPN) berdasarkan NPWP dan rata-rata kantor mereka berada di Jakarta.
Artinya, pajak itu mengalir ke Jakarta meski pabriknya berada di daerah lain seperti Purwakarta, Bekasi dan sekitarnya.
"Jadi Jakarta itu mendapat bagi hasil yang keringatnya atau rasa susah dan pencemarannya terjadi di daerah," kata Dedi.
"Saya menantang Gubernur Anies mengeluarkan dana Rp 1 triliun untuk penghijauan kawasan hutan di Bogor dan daerah sekitarnya. Misalnya, DAS Citarum banyak pohon milik rakyat di atas tanah negara. Ketika gede ya ditebang. Sayang kalau ditebang, bagaimana kalau dibeli Pemprov DKI untuk pohon abadi," katanya.
Sementara warga yang biasa menebang pohon milik mereka karena membutuhkan uang, bisa beralih profesi menjadi peternak sapi.
Lalu bekerja sama dengan badan usaha milik daerah (BUMD) DKI untuk membeli sapi dari mereka untuk memenuhi kebutuhan daging.
S:tribunnews