INDONESIAKININEWS.COM - Novel Bamukmin membuat sebuah pernyataan yang sangat mengejutkan. Dia berniat ikut dalam pilpres. Dia sungguh perca...
INDONESIAKININEWS.COM - Novel Bamukmin membuat sebuah pernyataan yang sangat mengejutkan. Dia berniat ikut dalam pilpres. Dia sungguh percaya diri, mengaku bersedia mendampingi Anies sebagai cawapres.
Pertanyaannya adalah, Anies mau gak? Anies juga bukan orang yang bodoh. Kalau Anies tidak bersedia, Novel pasti akan kesal dan marah, sama seperti saat kecewa melihat Prabowo bergabung dengan kubu pemerintah.
"Tentunya semua dengan izin Allah serta doa dan dukungan dari ulama dan umat islam. Karena sejatinya negara ini merdeka dengan peran penuh ulama, tokoh dan umat dan peranan umat sudah bangkit di ABI (Aksi Bela Islam) 212," kata Novel.
Novel mengatakan, alasan dirinya bersedia maju di Pilpres lantaran merasa terpanggil untuk menyelematkan bangsa ini dari rezim sekarang yang menurutnya telah dikuasai oleh pengkhianat yang tunduk pada asing dan aseng.
"Karena saat ini saya melihat rezim ini dikuasai oleh para pengkhianat negara dan Pancasila, sampai-sampai penegak Pancasila (ulama) dikriminalisasi," katanya.
"Dan negara ini sudah dikuasai para pengkhianat bangsa yang menjadi jongos para asing dan aseng sehingga negara ini harus diselamatkan," katanya lagi.
Dia mengaku akan mengabdikan seluruh hidupnya demi bangsa dan negara jika terpilih di Pilpres 2024. Bahkan dia rela tak digaji selama mengemban tugas sebagai wapres. "Untuk itu saya harus siap berkorban untuk negara dan bangsa. Jangankan tidak digaji sebagai wapres, bahkan saya pernah masuk penjara melawan penista agama ketika itu," katanya.
Ini ibarat orang yang bersalah, tapi merasa seperti pahlawan pembela kebenaran dan melawan kejahatan. Dia yang benar, dan merasa sudah berhak memimpin negeri ini.
Yang jelas-jelas pengkhianat negara itu adalah kelompok penggila khilafah yang berniat mengubah ideologi negara ini. Jangan bicara soal ulama yang dikriminalisasi. Yang dihukum itu kebanyakan adalah orang bersalah yang dianggap ulama. Ulama-ulama yang lain aman-aman saja dan tidak dikriminalisasi. Justru mereka sedang memutarbalikkan fakta.
Dengan latar belakang sebagai praktisi hukum, Novel Bamukmin yakin dirinya mampu mengembalikan wibawa bangsa ini apabila dipercaya rakyat menjadi wakil presiden. "Saya sebagai praktisi hukum jelas harus mengembalikan wibawa bangsa ini agar berkeadilan sesuai amanat Pancasila," kata Novel.
"Karena carut-marutnya negeri ini terlalu parah, diskriminasi hukumnya para koruptor dapat keringanan, justru ulama dijerat putusan politik bukan dengan putusan hukum yang mendasar," katanya lagi.
Jangan terlalu dianggap serius omongan orang ini. Sampai kapan pun, dia tidak akan pernah jadi pemimpin di negara ini. Jangankan cawapres, jadi lurah pun belum layak. Kalau sampai orang seperti Novel jadi wakil presiden, artinya negara ini mungkin sudah di ujung tanduk atau sudah mengalami kemunduran parah sehingga orang seperti dia pun bisa terpilih.
Cobalah pikir, masa hanya karen bisa mengumpulkan massa, melaporkan penista agama dan di penjara sudah jadi prestasi super hebat yang menjadikannya layak menjadi wakil presiden. Artinya kalau sampai orang ini terpilih, berarti warganya sudah mengalami kemunduran yang parah.
Tak ada orang yang mau memilih dia kecuali gerombolannya sendiri. Mengaku bisa mengumpulkan 13 juta x 10 suara, menjadi 130 juta suara. Kebangetan banget ilusinya, hehehe.
Tak ada yang tahu pasti kenapa Novel tiba-tiba muncul dan mengatakan akan menjadi calon wakil presiden. Kemungkinan orang ini sedang stres atau halusinasinya kian parah. Atau bisa jadi karena sudah terlalu lama memendam sakit hati, sehingga omongannya jadi kacau dan ngawur ke mana-mana. Atau mungkin memang dari dulu punya keinginan untuk berkuasa di negara ini. Tapi impian ini tak kesampaian hingga sekarang. Mimpi kok kebangetan, gak pake ngaca.
Sok mau mengembalikan wibawa negara. Wibawa sendiri aja tidak bisa dijaga dengan baik. Yang ada malah bikin malu negara ini. Banyak orang mungkin bahkan merasa geli punya pemimpin seperti dia.
Mau menyelamatkan bangsa ini, tapi Rizieq saja tidak sanggup dia selamatkan. Orang seperti ini sudah terlalu banyak diberi panggung, sehingga menjadi besar kepala dan tak tahu malu.
Tapi ada bagusnya juga dia mengklaim begini, sehingga pemilu nanti kita bisa terhibur dan tertawa puas. Orang seperti dia lebih condong jadi pelawak politik yang takdirnya ditertawakan
S: Sword