INDONESIAKININEWS.COM - Setelah membuka saluran pengaduan dan menerima aduan dari masyarakat, KPK akhirnya memulai penyelidikan terhadap ad...
Tim penyidik KPK telah memeriksa beberapa orang untuk diambil keterangan soal dugaan korupsi di Formula E. Pemeriksaan itu untuk mengumpulkan bahan data dan keterangan informasi yang diperlukan penyidik.
Salah satu yang sudah diperiksa adalah Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Ahmad Firdaus.
Ini adalah sebuah titik terang yang baru setelah upaya untuk mengadakan interpelasi terhalang oleh penolakan dari 7 fraksi parpol DKI usai menerima undangan makan malam dari sang gubernur.
Langkah KPK ini pun mendapat dukungan dari PSI. "Buka semuanya secara terang-benderang dan tangkap tuyul-tuyul yang menghabiskan uang rakyat Jakarta,” kata Juru bicara DPP PSI Sigit Widodo.
Sigit mengatakan, sejak awal PSI sudah menolak Formula E lantaran banyak hal yang janggal seperti tidak pernah ada rencana di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD dan lokasi ajang balapan mobil listrik itu juga tidak jelas.
PSI juga menemukan kejanggalan terhadap komitmen biaya yang berubah-ubah, dan tanda bukti pembayaran biaya Formula E yang tidak disampaikan kepada DPRD DKI Jakarta.
“Awalnya dibilang perlu Rp 400 hingga Rp 500 miliar per tahun, lalu berubah jadi Rp 560 miliar untuk tiga tahun,” ujar Sigit.
KPK yang dianggap sebagai jalan terakhir agar pengusutan terhadap Formula E ini akhirnya turun tangan, meski bisa dibilang, agak sedikit terlambat. Publik pun menilai KPK saat ini tidak ada lagi Novel Baswedan sehingga lebih leluasa bergerak. Rata-rata mengatakan hal seperti itu ketika ditanya kenapa selama ini KPK kelihatan melempem kalau diminta mengusut masalah yang berkaitan dengan Anies.
Anies pun ditanya soal pemeriksaan yang dilakukan oleh KPK.
Anies bungkam ketika ditanya soal pemeriksaan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Ahmad Firdaus.
Anies, yang baru saja menghadiri pelantikan pengurus PORDASI DKI Jakarta 2021 di Balai Agung Balai Kota, Jakarta Pusat, langsung melenggang pergi setelah melakukan wawancara singkat mengenai mata acara tersebut.
"Sudah cukup, tidak ada isu lain, ya," kata Anies sambil memberi isyarat kepada wartawan untuk memberinya jalan.
Anies tidak menggubris pertanyaan media seputar pemeriksaan KPK atas program Formula E atau isu di luar mata acara. Dia segera pergi menuju ruangannya yang tidak bisa dimasuki awak media.
Sebenarnya ada satu tantangan buat Anies, yang kemungkinan besar tidak akan sanggup dia penuhi. Sebagian biaya sudah dibayar kepada penyelenggara Formula E. Bisakah Anies perlihatkan kepada kita semua tanda bukti pembayarannya? Kalau transparan harusnya tanda bukti itu ada. Lain cerita kalau harganya kayak sebungkus nasi bungkus pakai ayam goreng.
Tapi ini menyangkut uang yang sangat besar mencapai ratusan miliar rupiah. Masa tidak ada tanda bukti pembayaran? Kalau tidak bisa tunjukkan, berarti ada masalah yang mungkin tidak boleh terkuak ke publik. Tanda pembayaran itu adalah bukti kepada siapa dana tersebut ditransfer dan berapa jumlahnya.
Tidak berani buka ke publik, artinya tidak transparan. Tidak transparan artinya keruh, artinya ada permainan lain yang selama ini disembunyikan dan tidak kita ketahui karena keruh.
Kita semua berharap KPK kali ini beneran serius mengusut ini. Jangan lagi melempem kayak dulu. Sekaligus buktikan bahwa selama ini anggapan Novel Baswedan salah. Dia selalu play victim dan menganggap tanpa dirinya KPK seolah di ambang kehancuran dan pemberantasan korupsi akan makin lemah.
KPK harus buktikan sebaliknya. Semoga saja tanpa Novel, KPK bisa lebih garang dan sadis. Apalagi kita semua tahu siapa orang-orang di balik Formula E. Mereka pasti akan memberikan perlawanan karena kepentingannya terusik dan kenyamanan mulai terganggu.
Terkait Anies yang bungkam saat ditanya media, dia memang selalu begitu. Kalau soal prestasi, dia tidak akan kekurangan kata-kata. Kalau bicara soal masalah, mulutnya seolah dikunci gembok, diberi password, dan dilengkapi sensor pengenalan sidik jari, retina dan suara. Dia akan selalu menghindar dan berkelit.
Tapi tampaknya Anies benar-benar bakal pusing.
Bagaimana menurut Anda?
S: Xhardy
