INDONESIAKININEWS.COM - Dedi Mulyadi Tegaskan Tak Gentar Hadapi Ancaman GRIB Jaya Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa dirin...
INDONESIAKININEWS.COM - Dedi Mulyadi Tegaskan Tak Gentar Hadapi Ancaman GRIB Jaya
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa dirinya tidak akan terpengaruh oleh ancaman atau ultimatum dari organisasi masyarakat (ormas) GRIB Jaya. Hal ini disampaikan Dedi sebagai respons atas permintaan GRIB Jaya agar pemerintah daerah tidak "mengusik" aktivitas mereka.
Gubernur Jabar Prioritaskan Kesejahteraan Rakyat
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa tugas utamanya sebagai kepala daerah adalah menjaga stabilitas investasi dan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, ancaman dari pihak mana pun tidak akan mengganggu kinerjanya selama berada dalam koridor kepentingan publik.
"Tugas saya adalah menjaga investasi berjalan baik, rakyat bisa bekerja dan sejahtera. Saya tidak akan mendengarkan ancaman siapa pun yang mengganggu kinerja ," ujar Dedi saat ditemui pada Selasa (29/4/2025), seperti dilansir TribunJabar.id .
Ia juga menyatakan terbuka terhadap kritik, asalkan konstruktif dan bertujuan meningkatkan kualitas pemerintahan. "Kalau kritik itu bermanfaat bagi masyarakat Jawa Barat, saya pasti dengarkan ," tambahnya.
Ultimatum GRIB Jaya dan Latar Belakang Konflik
Pernyataan Dedi Mulyadi merespons ultimatum dari GRIB Jaya yang diwakili Juru Bicara Razman Nasution. GRIB Jaya merasa tersinggung atas rencana pembentukan Satgas Antipremanisme di Jawa Barat, yang dianggap merendahkan citra ormas.Razman menilai Dedi telah melampaui kewenangan dengan membuat narasi negatif terhadap ormas. "Kewenangan hukum ada di kepolisian. Jika ada anggota ormas yang melanggar, biarkan aparat berwenang menindaklanjuti ," tandasnya dalam jumpa pers di Medan (22/4/2025), didampingi Ketua DPD GRIB Jaya Sumut, Samsul Tarigan.
Konflik ini bermula dari maraknya aksi premanisme, termasuk pemerasan THR dan pembakaran mobil polisi di Depok . Dedi Mulyadi sebelumnya menolak membubarkan GRIB Jaya secara kelembagaan, karena premanisme dianggap sebagai tindakan individu, bukan institusi.
Dalam klarifikasinya via media sosial (23/4/2025), Dedi menjelaskan bahwa penanganan premanisme harus fokus pada pelaku, bukan organisasi. "Premanisme adalah tindakan perorangan. Hukumnya pun bersifat individual, bukan kolektif ," paparnya.
GRIB Jaya sebelumnya menggelar diskusi terbuka untuk menantang Pemprov Jabar, dengan dalih membela nama baik ormas. Namun, Dedi Mulyadi memilih fokus pada upaya penegakan hukum, seraya menyerahkan penanganan kasus premanisme kepada aparat terkait.
Hingga kini, tensen antara Pemprov Jabar dan GRIB Jaya masih berlangsung. Publik menantikan langkah konkret pemerintah dalam menekan praktik premanisme tanpa melanggar hak-hak ormas yang sah. (Tribunnews.com)
Keyword: Dedi Mulyadi, GRIB Jaya, Satgas Antipremanisme, Premanisme Jabar, Ultimatum Ormas