INDONESIAKININEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan untuk menyerang Ukraina pada Kamis (24/2/2022). Selain menurunkan keku...
INDONESIAKININEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan untuk menyerang Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Selain menurunkan kekuatan pasukan darat, pihak Rusia juga menurunkan sejumlah pesawat tempurnya termasuk pesawat pembom legendaris Tu-95.
Pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) mengungkapkan pesawat pembom strategis Rusia yang sarat dengan senjata telah disiapkan untuk penerbangan dari Rusia.
Dikatakan pula bahwa pasukan khusus Rusia telah memasuki Ukraina saat Kyiv bersiap menghadapi apa yang dikhawatirkan sebagai gelombang pertama invasi skala penuh.
Dilansir dari kontan.id, Uni Soviet dimasa perang dingin memiliki sejumlah peralatan milter yang ditakuti Amerika Serikat dan Sekutunya.
Pasca bubarnya negara tersebut dan berakhirnya perang dingin, sejumlah peralatan militernya kini diwariskan ke Rusia.
Oleh Rusia beberapa peralatan militer warisan Uni Soviet tersebut hingga saat ini masih dipertahankan.
Walau diakui jika kekuatan ini sudah berkurang drastis, namun ada satu-dua senjata yang bisa memberi efek gentar pada lawan.
Salah satunya ialah pembom tua Tupolev Tu-95 Bear.
Walau berasal dari era Perang Dingin, Tu-95 ialah Monster sesungguhnya yang harus diwaspadai Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.
Dua pembom pembawa rudal strategis Tu-95MS melakukan penerbangan terjadwal di atas Laut Jepang dan Samudra Pasifik Barat Laut, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pada Kamis (11/3/2021).
"Melakukan penerbangan terjadwal di wilayah udara di atas perairan netral. Jet tempur Su-35S dari Angkatan Udara Rusia mengawal pembom," kata Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip TASS.
Di beberapa bagian rute, "pembom pembawa rudal strategis Rusia dikawal oleh jet tempur F-15 Angkatan Udara Jepang," ungkap Kementerian Pertahanan Rusia.
Penerbangan pembom strategis Tu-95MS berlangsung lebih dari sembilan jam.
Penerbangan tersebut berlangsung dengan kepatuhan ketat terhadap aturan internasional penggunaan wilayah udara, Kementerian Pertahanan Rusia menekankan.
Pesawat dari Divisi Penerbangan Jarak Jauh Rusia secara rutin melakukan penerbangan di atas perairan netral Arktik, Atlantik Utara, Laut Hitam, Laut Baltik, dan Samudra Pasifik, Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan.
Bawa rudal jelajah jarak jauh berhulu ledak nuklir
Tu-95МS, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyebutnya sebagai Bear, dikembangkan sebagai pembawa rudal jelajah strategis jarak jauh yang diluncurkan dari udara.
Pesawat tersebut adalah versi modifikasi dari Tu-95. Ini adalah pesawat pengangkut rudal dengan 4 mesin turboprop tercepat di dunia, salah satu komponen dari triad nuklir Rusia.
Tu-95MS mampu membawa enam rudal jelajah jarak jauh berhulu ledak nuklir KH-55 Granat dengan jangkauan 3.000 km. Rudal dipasang pada drum peluncuran ketapel di teluk bom.
Sebagai alternatif, Tu-95MS dapat membawa 14 rudal anti-kapal Kh-SD dengan jangkauan 600 km atau delapan rudal jelajah peluncuran udara Kh-101 dengan hulu ledak konvensional yang memiliki jangkauan hingga 3.000 km.
Kompartemen meriam belakang Tu-95MS dilengkapi dengan meriam GSh-23L berlaras ganda. Pesawat ini memiliki radar cuaca, radar navigasi dan pemboman, serta radar pengendali tembakan senjata.
Kecepatan maksimum Tu-95MS mencapai 920 km per jam, dengan jangkauan hingga 15.000 km.
Pesawat ini memiliki berat sekitar 94.400 kg dan berat lepas landas maksimumnya adalah 188.000 kg.
S: tribunnews.com